tag:blogger.com,1999:blog-49150823179207416112024-02-21T15:41:25.828+07:00Kuliahnya ArsitekTujuan dari blog ini menyajikan tugas-tugas kuliah untuk teknik arsitektur serta hal-hal yang berbau mengenai arsitektur dengan harapan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi teknik arsitektur.Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-43938869576913723542013-11-29T21:15:00.000+07:002013-11-29T21:15:09.486+07:00TADAO ANDO<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiacQIJv-f3mXVer4vFKuLZs1NIhInUOodmZnLBVo1Zqotx9iKmKmqjP4G2f33A3jyJhwevW3WC9Xflnwi8XygG4xcQ1eb57K3lFKFgdm4QUnVUP0V0wlzB1Nl-E331Dw72Vki8mbJ6iizw/s1600/Ando2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="435" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiacQIJv-f3mXVer4vFKuLZs1NIhInUOodmZnLBVo1Zqotx9iKmKmqjP4G2f33A3jyJhwevW3WC9Xflnwi8XygG4xcQ1eb57K3lFKFgdm4QUnVUP0V0wlzB1Nl-E331Dw72Vki8mbJ6iizw/s640/Ando2.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lahir di distrik Minato, Osaka sebagai putra kembar. Dibesarkan kakek dan nenek dari pihak ibu di distrik Asahi, nama keluarga Ando diperolehnya dari keluarga ibunya. Adik kembarnya bernama Takao Kitayama, memiliki perusahaan konsultan dan desain,Kitayama & Company di Tokyo. Arsitek Kōjirō Kitayama berkolaborasi dengan Peter Eisenman adalah adik bungsunya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
Ando pernah kuliah malam hari di Jurusan Arsitek Osaka Institute of Technology Junior College namun tidak sampai selesai. Great Ando adalah nama ring sewaktu menjadi petinju profesional. Uang hadiah dari bertinju dipakainya untuk mengembara ke Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia.</div>
<span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arsitektur sering dikatakan dipelajarinya secara otodidak dengan membaca buku dan mengamati karya-karya arsitektur dalam perjalanannya di banyak negara. Walaupun demikian, setelah lulus dari sekolah menengah teknik, Ando pernah berkuliah di sekolah seni Setsu Mode Seminar yang didirikan Setsu Nagasawa. Selain itu, ia pernah bekerja di sebuah biro arsitek, serta mengikuti kursus interior secara tertulis. Sebelum mendesain bangunan, Ando pernah menangani interior sejumlah kafe di wilayah Kansai.</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1969, Ando mendirikan biro arsitek Tadao Ando Architects & Associates di Osaka. Kantornya banyak menerima pesanan bangunan rumah tinggal. Karya-karya awalnya termasuk Kebun Mawar di distrik Ikuta, Kobe (1977) dikerjakan bersamaYasuhiro Hamano dari Team Hamano. Penghargaan Institut Arsitek Jepang diterimanya untuk desain rumah tinggal sederhana di Osaka, <i style="background-image: none;">Sumiyoshi no Nagaya</i> (<i style="background-image: none;">Azuma House</i>) pada tahun 1979. Sejak itu pula, Ando mengembangkan gaya arsitektur berupa bentuk-bentuk geometris dari beton ekspose tanpa finishing.</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1980-an, karya Ando terus bermunculan di wilayah Kansai (termasuk Kitano Ijinkan di Kitano-chō, Kobe, dan kawasan Shinsaibashi, Osaka), pusat perbelanjaan, kuil, serta gereja. Bangunan fasilitas publik dan museum seni banyak dihasilkannya pada tahun 1990-an. Ando juga diundang sebagai profesor tamu di luar negeri, seperti di Universitas Yale (1987), Universitas Columbia (1988), Universitas Harvard (1889), dan Universitas South California (2002). Sejak tahun 1997, Ando menjadi dosen di Fakultas Teknik Universitas Tokyo, dan setelah pensiun mendapat gelar Profesor Emeritus (2003), serta gelar <i style="background-image: none;">Tokubetsu eiyo kyōju</i> (Profesor Kehormatan Luar Biasa Universitas Tokyo) pada tahun 2005.</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dalam semua karya saya , cahaya merupakan faktor pengendali penting , " kata Ando . " Saya membuat ruang tertutup terutama melalui dinding beton tebal . Alasan utama adalah untuk menciptakan tempat bagi individu , sebuah zona untuk diri sendiri dalam masyarakat . Ketika faktor-faktor eksternal dari lingkungan kota membutuhkan dinding tanpa bukaan , interior harus menjadi yang utama dan memuaskan . "</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
Dan lebih jauh tentang masalah dinding , Ando menulis , " Pada saat dinding mewujudkan kekuatan yang berbatasan dengan kekerasan . Mereka memiliki kekuatan untuk membagi ruang , mengubah bentuk tempat , dan membuat domain baru . Dinding adalah elemen paling dasar dari arsitektur , tetapi mereka juga bisa menjadi yang paling memperkaya. "</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
" Hal-hal seperti cahaya dan angin hanya memiliki arti ketika mereka diperkenalkan dalam rumah dalam bentuk terputus dari dunia luar . Saya membuat urutan arsitektur berdasarkan geometri kotak , lingkaran, segitiga dan persegi panjang . Saya mencoba untuk menggunakan kekuatan di daerah di mana aku membangun , untuk mengembalikan rumah dan kesatuan antara alam ( cahaya dan angin ) yang hilang dalam proses modernisasi rumah Jepang selama pertumbuhan cepat tahun lima puluhan dan enam puluhan . "</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
John Morris Dixon dari Progresif Arsitektur menulis pada tahun 1990 : " “The geometry of Ando’s interior plans, biasanya melibatkan sistem persegi panjang memotong melalui oleh dinding melengkung atau miring , dapat melihat pada pandangan pertama agak sewenang-wenang dan abstrak . Apa yang kami temukan dalam bangunan yang sebenarnya adalah disesuaikan dengan hunian manusia . " Lebih lanjut, ia menjelaskan karya Ando sebagai reductivist , tetapi " ... efek bukan untuk menghalangi kita dari kekayaan sensorik . Jauh dari itu Seluruh bangunan tampaknya ditujukan untuk memusatkan perhatian kita pada hubungan volume -nya cukup, permainan cahaya di dinding, dan urutan prosesi ia berkembang. "</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ando menceritakan bahwa ia menemukan sebuah buku tentang Le Corbusier di sebuah toko buku bekas di Osaka . Perlu waktu beberapa minggu untuk menyimpan cukup uang untuk membelinya . Begitu di tangannya , Ando berkata , " Aku menelusuri gambar-gambar dari periode awal berkali-kali bahwa semua halaman menjadi hitam . Dalam pikiran saya , saya cukup sering bertanya-tanya bagaimana Le Corbusier akan berpikir tentang proyek ini atau itu "Ketika ia mengunjungi Marseilles , Ando ingat mengunjungi Corbu’s Únite d’Habitation , dan menjadi tertarik dengan penggunaan dinamis beton . Meskipun beton (bersama dengan baja dan kaca ) adalah bahan favorit Ando , dia telah menggunakan kayu dalam beberapa proyek langka , termasuk untuk jepang Pavilion Expo '92 di Spanyol .</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beton Ando sering disebut sebagai “<i>smooth-as-silk</i>.” Dia menjelaskan bahwa kualitas konstruksi tidak bergantung pada campuran itu sendiri , tetapi lebih pada bentuk kerja ke beton yang di cor . Karena tradisi arsitektur kayu " di Jepang , tingkat kerajinan pertukangan sangat tinggi .</div>
</span><span style="font-weight: normal;"><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun Ando memiliki preferensi untuk beton , itu bukan bagian dari tradisi bangunan Jepang . " Kebanyakan rumah Jepang dibangun dengan kayu dan kertas , " ia menjelaskan , " termasuk saya sendiri . Saya telah tinggal di sana sejak aku masih kecil . Hal ini seperti gua saya , saya sangat nyaman di sana . " Dia menjelaskan bahwa dia adalah anak sulung laki-laki kembar . Ketika ia berumur dua tahun, diputuskan bahwa nenek dari pihak ibu akan membangkitkan dia , dan ia diberi namanya , Ando . Mereka pertama kali tinggal di dekat pelabuhan Osaka sebelum pindah ke mana dia tinggal saat ini .</div>
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Berikut ini merupakan karya-karya dari Tadao Ando:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoqSF2SKtN80ysGSVXWlgh4nozny_4npmRxMISdj1pL__PW4bhnQNzpM-1EJfdKyDzrLsPDrvgDVJ_gyivZelfjDmzAn2YfxWRap40HUdFaMahwehrzoXWkNq0CU0C7OHZUymAnRPE-9ZS/s1600/01-450x327.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoqSF2SKtN80ysGSVXWlgh4nozny_4npmRxMISdj1pL__PW4bhnQNzpM-1EJfdKyDzrLsPDrvgDVJ_gyivZelfjDmzAn2YfxWRap40HUdFaMahwehrzoXWkNq0CU0C7OHZUymAnRPE-9ZS/s400/01-450x327.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Le9rEye7ML6eLfFATXOLaI_m6h1ncRuveThYOaB23zUxd-dzWMq3-9fYbrBsg4_ck5v0EiFTItFKo9qo7VO35olrMftOdJIioYBtdSjqhPaLhXRVlldNhyphenhyphenActsc9yfFZ7aiwynvfutMB/s1600/05.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Le9rEye7ML6eLfFATXOLaI_m6h1ncRuveThYOaB23zUxd-dzWMq3-9fYbrBsg4_ck5v0EiFTItFKo9qo7VO35olrMftOdJIioYBtdSjqhPaLhXRVlldNhyphenhyphenActsc9yfFZ7aiwynvfutMB/s400/05.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8bdEpgqH5epPnGjqU4bINL9dlvWxiuU0DQ99Eul8q2EjJRkZ10NDnn-EZseNRKli2UO878v-TfHebISYtgIn4uGgO0GSv4E-TBeCLIsik0pnc5l3DxJAcT-tNhN0cUVkG0NJel-bDiKu/s1600/061.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8bdEpgqH5epPnGjqU4bINL9dlvWxiuU0DQ99Eul8q2EjJRkZ10NDnn-EZseNRKli2UO878v-TfHebISYtgIn4uGgO0GSv4E-TBeCLIsik0pnc5l3DxJAcT-tNhN0cUVkG0NJel-bDiKu/s400/061.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrBD2Seu6G4WOGpJ-jA_-EdXAXnU3hQUd5DXq2_HDP1JYBjBeD2eUqTr34_lTxIW9QHOUjN9QErmT19K7CCG6cPzI8sSyVQG3q5l_uHqfP1oOogTAwZ_D9HV_Fk22KQHvUUj4xtgeETXT/s1600/072.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrBD2Seu6G4WOGpJ-jA_-EdXAXnU3hQUd5DXq2_HDP1JYBjBeD2eUqTr34_lTxIW9QHOUjN9QErmT19K7CCG6cPzI8sSyVQG3q5l_uHqfP1oOogTAwZ_D9HV_Fk22KQHvUUj4xtgeETXT/s400/072.png" width="253" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUZzXf9whyphenhyphen4hXfU2T8rXvhywDoBzxaVcwgQqzjfnlP5YLoeEiDcA4fDeVxVYdLJ3EbgIJh1rftBq_PyLXUwd5ja1jiBSwWqkZ70TuRRWe-o5WHTMflkQFkpYapWgw_8HKF_xIJqmpxCZC/s1600/081.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUZzXf9whyphenhyphen4hXfU2T8rXvhywDoBzxaVcwgQqzjfnlP5YLoeEiDcA4fDeVxVYdLJ3EbgIJh1rftBq_PyLXUwd5ja1jiBSwWqkZ70TuRRWe-o5WHTMflkQFkpYapWgw_8HKF_xIJqmpxCZC/s400/081.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju6rdWKcBxnNlhYioIRcqs0BKR3rsSQVS3EE720PAgOsX8pSyG7XLO8etXyx0J0QtyUU8coXSnGOaA3CLIdUcFj85HjzgVw51ijJ23VM-hmAKrkxCfno1J4NTX4vNENThvH6CibfM4-hJi/s1600/09.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju6rdWKcBxnNlhYioIRcqs0BKR3rsSQVS3EE720PAgOsX8pSyG7XLO8etXyx0J0QtyUU8coXSnGOaA3CLIdUcFj85HjzgVw51ijJ23VM-hmAKrkxCfno1J4NTX4vNENThvH6CibfM4-hJi/s400/09.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2PvtNRsfGXxT1n7bMxwmcDYJMf5j1FLiHtpWMFeoSryz4eJWZhmYYJzhhWU8bkI4YNBQdcPk5MKfSkwBYmxelBj5V9pkpN-WtnEWyMwSCHA78qbd8YxrG_zBhE_URAM3PfQRVLFDlKHF/s1600/10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2PvtNRsfGXxT1n7bMxwmcDYJMf5j1FLiHtpWMFeoSryz4eJWZhmYYJzhhWU8bkI4YNBQdcPk5MKfSkwBYmxelBj5V9pkpN-WtnEWyMwSCHA78qbd8YxrG_zBhE_URAM3PfQRVLFDlKHF/s400/10.png" width="296" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj5dW_BbSAmA4Pb9kdBqiqRZnXkBozy_Lw9gTIjodB68fRLiCIQlqjmJKpmkD-4EQ1gtbyQCEhFWWFzzYz98so6SyckvjVcP69meYOg0grXxCMLom6Zh8WUqDW_TB6eZG557lTZ_u6pObu/s1600/294367_10150338789261897_66087696896_7919080_638102311_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj5dW_BbSAmA4Pb9kdBqiqRZnXkBozy_Lw9gTIjodB68fRLiCIQlqjmJKpmkD-4EQ1gtbyQCEhFWWFzzYz98so6SyckvjVcP69meYOg0grXxCMLom6Zh8WUqDW_TB6eZG557lTZ_u6pObu/s400/294367_10150338789261897_66087696896_7919080_638102311_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimPfDBdNk5-63nk0EIfQbLQWg-NQBAAItANCkbKahIHH37TVAOPuQGSmR7S_Ae6vUjccL4xX6zPNxNXzohMYccPi9DuJl6nY6NRrXMjw-laKPqrkk1nVl5a8TVS7VClQqrssA4b-kLdpDp/s1600/295765_10150338790171897_66087696896_7919089_52237286_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimPfDBdNk5-63nk0EIfQbLQWg-NQBAAItANCkbKahIHH37TVAOPuQGSmR7S_Ae6vUjccL4xX6zPNxNXzohMYccPi9DuJl6nY6NRrXMjw-laKPqrkk1nVl5a8TVS7VClQqrssA4b-kLdpDp/s400/295765_10150338790171897_66087696896_7919089_52237286_n.jpg" width="266" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOAZ2UNsMvhzVCt0x7CEXD6rWJpzkhz8lf8XFi7BbCKkrstBvBCFgTnrtVB1uqpNPQP2As6BclrqKAYQNzhQ0iZeR4GGZGU49BVxoTdDNGVxQDz_co4G-keTJitdBrus2d7YM8Rg2nrbps/s1600/297045_10150338791346897_66087696896_7919106_1411679045_n-650x431.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOAZ2UNsMvhzVCt0x7CEXD6rWJpzkhz8lf8XFi7BbCKkrstBvBCFgTnrtVB1uqpNPQP2As6BclrqKAYQNzhQ0iZeR4GGZGU49BVxoTdDNGVxQDz_co4G-keTJitdBrus2d7YM8Rg2nrbps/s400/297045_10150338791346897_66087696896_7919106_1411679045_n-650x431.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrslPMpUdU5_9flAxT5tRaMMlE2y8qt7yIC_oAXRg5G6pM5qE6sEi3izH_7rS0rN2s-w6Xe4lpJpuVCkhnz5WkXNCxGl0ofGKD-XDrJv7x0Pw0AVtQXujTPDeYuwruXVmFDhmvyqhKpGP2/s1600/299963_10150338789771897_66087696896_7919084_873564261_n-650x650.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrslPMpUdU5_9flAxT5tRaMMlE2y8qt7yIC_oAXRg5G6pM5qE6sEi3izH_7rS0rN2s-w6Xe4lpJpuVCkhnz5WkXNCxGl0ofGKD-XDrJv7x0Pw0AVtQXujTPDeYuwruXVmFDhmvyqhKpGP2/s400/299963_10150338789771897_66087696896_7919084_873564261_n-650x650.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtjg4TmMzLizb8gYgIx4szDp9bIv5ISEoR3T0nqfzQhyvPgZjB2RxldSJlF_fbcVKhUA786DzdtvQlGG9goTMbL_URVJdO_ewOUNnY8rLdBeFpbrT4Umun0ZoR7eDWg5KefsriQnQhzlr5/s1600/303066_10150338791711897_66087696896_7919112_933308505_n-650x431.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtjg4TmMzLizb8gYgIx4szDp9bIv5ISEoR3T0nqfzQhyvPgZjB2RxldSJlF_fbcVKhUA786DzdtvQlGG9goTMbL_URVJdO_ewOUNnY8rLdBeFpbrT4Umun0ZoR7eDWg5KefsriQnQhzlr5/s320/303066_10150338791711897_66087696896_7919112_933308505_n-650x431.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS4wa7u1QigMTxp51b_QOZeTDgXYCoKOGw2yBzc0PgVeaQYquEZEjaAjy_wRkk6qnakSWaWWrhbcPg43msAoJirzV5Bac4k3blsF75W_CnsCZj_sfI0mP3jQOo3JZ5Oz1aivwc9_-NmKOJ/s1600/306959_10150338792911897_66087696896_7919132_21405094_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS4wa7u1QigMTxp51b_QOZeTDgXYCoKOGw2yBzc0PgVeaQYquEZEjaAjy_wRkk6qnakSWaWWrhbcPg43msAoJirzV5Bac4k3blsF75W_CnsCZj_sfI0mP3jQOo3JZ5Oz1aivwc9_-NmKOJ/s400/306959_10150338792911897_66087696896_7919132_21405094_n.jpg" width="265" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX6ipgkeN7rrH-BKK19RqClGXaIVMSsOnaewMxf0FmPrtr5fG5ubq-MH1bCKI_hHM33kPBA0ves-qwERKgBVEIcn9dT6_IEoTmbTxyjhGtm_n-DyJ9qK9sSjkbvxNNwskQAnmntlKvKPFO/s1600/310685_10150338792251897_66087696896_7919123_1867660057_n-650x431.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX6ipgkeN7rrH-BKK19RqClGXaIVMSsOnaewMxf0FmPrtr5fG5ubq-MH1bCKI_hHM33kPBA0ves-qwERKgBVEIcn9dT6_IEoTmbTxyjhGtm_n-DyJ9qK9sSjkbvxNNwskQAnmntlKvKPFO/s400/310685_10150338792251897_66087696896_7919123_1867660057_n-650x431.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUbDHR1p0sfK1iLP2rUgQ834XiY8S8iDM7akrlmxb4JC6oFHplUuWXNpK-ZW5gs2Anp3Fkk8Ypz0znXmHJ3eIYTWT1Er5mvvTlazsJfUfMwZCPOEJlSUYKFKfEDr2U-eyi9WAC8H1C3K2O/s1600/313121_10150338789536897_66087696896_7919082_1787439170_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUbDHR1p0sfK1iLP2rUgQ834XiY8S8iDM7akrlmxb4JC6oFHplUuWXNpK-ZW5gs2Anp3Fkk8Ypz0znXmHJ3eIYTWT1Er5mvvTlazsJfUfMwZCPOEJlSUYKFKfEDr2U-eyi9WAC8H1C3K2O/s400/313121_10150338789536897_66087696896_7919082_1787439170_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEt9YbkwxemhvZg5Ep5sWqViGOM9ZXnZOj6eL1jueTo05Ym-D3YI5JzeL3Hti7mTGpjZVR0qIkoKudhDVA72erXy8S39joVkvXCg6PP2EoyT4vEVpdMD9xKj1HjjoevwDHN-VLcF1vQE-p/s1600/314466_10150338792521897_66087696896_7919126_461700836_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEt9YbkwxemhvZg5Ep5sWqViGOM9ZXnZOj6eL1jueTo05Ym-D3YI5JzeL3Hti7mTGpjZVR0qIkoKudhDVA72erXy8S39joVkvXCg6PP2EoyT4vEVpdMD9xKj1HjjoevwDHN-VLcF1vQE-p/s400/314466_10150338792521897_66087696896_7919126_461700836_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz4cQVDkcMRBHXuxqpT8ga5Hc-Y4zibowk8Hfi2wEyasW6LHEB3eHvYW4sC-DYkDnwz9bOjFYuPPpDmG75SoHaV5eT0gfkQyfppgmT15ELmcYTDv9MZTm8b6MjRn4y7Sba4DNvUlmWzTPJ/s1600/318596_10150338793246897_66087696896_7919138_1670703174_n-650x487.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz4cQVDkcMRBHXuxqpT8ga5Hc-Y4zibowk8Hfi2wEyasW6LHEB3eHvYW4sC-DYkDnwz9bOjFYuPPpDmG75SoHaV5eT0gfkQyfppgmT15ELmcYTDv9MZTm8b6MjRn4y7Sba4DNvUlmWzTPJ/s400/318596_10150338793246897_66087696896_7919138_1670703174_n-650x487.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPCheyWqkyqzVswagbUeMdPIZUaiCP9WtnZoH0B22sXc0bptMLu4EYJlZkpXgq1JfzBFC3FoY0BRIzOG5VzfhHdbLikSATafGJj7IRtiAdDAWkI1CSDyAH2e4yL5s2sbwfXEfZreTEiXhI/s1600/319166_10150338790676897_66087696896_7919095_1028306259_n-650x487.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPCheyWqkyqzVswagbUeMdPIZUaiCP9WtnZoH0B22sXc0bptMLu4EYJlZkpXgq1JfzBFC3FoY0BRIzOG5VzfhHdbLikSATafGJj7IRtiAdDAWkI1CSDyAH2e4yL5s2sbwfXEfZreTEiXhI/s400/319166_10150338790676897_66087696896_7919095_1028306259_n-650x487.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYPsG1h7EKGF3O8wBedmiDnJNQtluJRLyF0YB8FZl0rZOnisZtTmLke3p-jT-jGy1Pud20ZNoi6XdfZDNGTQPCBn6W1rNGt-tlz-fTrgqq24_hunRwmWTeqp23tMc0uUuqVJEm4yyM5qI4/s1600/320542_10150338793121897_66087696896_7919135_759042387_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYPsG1h7EKGF3O8wBedmiDnJNQtluJRLyF0YB8FZl0rZOnisZtTmLke3p-jT-jGy1Pud20ZNoi6XdfZDNGTQPCBn6W1rNGt-tlz-fTrgqq24_hunRwmWTeqp23tMc0uUuqVJEm4yyM5qI4/s400/320542_10150338793121897_66087696896_7919135_759042387_n.jpg" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7fsRfxW2plrKQ_N51iWX-KOG5o3Hykmd8pHfIVqpjLiuhum7VwgBTdyhRMByGzmybMv5vflupoG6S_XkajX6XjsmnGWVRk792mx3UZzHT6cPBlu2wAbf-p0GBobyRp0EpI1Bprc_LsDaZ/s1600/tumblr_ll0lkvGDHn1qgfp5wo1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7fsRfxW2plrKQ_N51iWX-KOG5o3Hykmd8pHfIVqpjLiuhum7VwgBTdyhRMByGzmybMv5vflupoG6S_XkajX6XjsmnGWVRk792mx3UZzHT6cPBlu2wAbf-p0GBobyRp0EpI1Bprc_LsDaZ/s400/tumblr_ll0lkvGDHn1qgfp5wo1_500.jpg" width="332" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-28550267033888959522013-10-10T21:30:00.000+07:002013-10-10T21:30:30.430+07:00Teori Tentang Bentuk Arsitektural<b style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">“Bentuk arsitektural adalah</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt; text-align: justify;"> titik temu antara massa dan ruang ….
Bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan
bayangan, warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam
penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang
perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam
pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar (eksterior) di
sekeliling bangunan-bangunan”</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="SV" style="font-size: 9pt;">Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk merupakan sebuah istilah
inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada
penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang
mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu dapat
mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk
es atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi
untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan-cara dalam menyusun dan
mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk
mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat
dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip
yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering
dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi tiga-dimensi, maka wujud secara
khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang mewujudkan
penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang membatasi
suatu gambar atau bentuk,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.1 Wujud<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Sisi luar karakteristik atau
konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga merupakan aspek utama
di mana bentuk-bentuk dapat diidentifikasi dan dikategorikan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IT" style="font-size: 11pt;">Disamping wujud, bentuk memiliki cirri-ciri
visual seperti:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Dimensi <o:p></o:p></span></li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dimensi fisik suatu
bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsi
dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap
bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Warna<o:p></o:p></span></li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan
persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu dalam corak, intensitas dan
nada. Warna adalah atribut yang paling menyolok membedakan suatu bentuk dari
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Tekstur<o:p></o:p></span></li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Adalah kualitas yang dapat diraba dan
dapat dilihat yang diberikan ke permukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan
proporsi bagian benda. Tekstur juga menentukan sampai di mana permukaan suatu
bentuk mementulkan atau menyerp cahaya dating.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.2. Sifat-sifat Bentuk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan
komposisi unsure-unsurnya:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Posisi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Letak dari sebuah bentuk adalah relative
terhadap lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Orientasi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Arah dari sebuah bentuk relative terhadap
bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap
seseorang yang melihatny.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Inersia Visual<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Merupakan tingkat
konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk tergantung
pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi,
dan garis pandang manusia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Semua sifat-sifat bentuk ini pada
kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud
ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Jarak kita terhadap
bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Keadaan pencahayaan
dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi kejelasan dari wujud
dan strukturnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Lingkungan visual yang
mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita dalam
menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.3. Wujud<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">wujud memperlihatkan sisi luar karakteristik suatu bidang atau
konfigurasi permukaan suatu bentuk runang. Wujud merupakan sarana pokok yang
memungkinkan kita mengenal, mengindentifikasi dan mengkategorikan gambar-gambar
dan bentuk-bentuk tertentu. Persepsi kita terhadap suatu wujud sangat
tergantung pada tingkat ketajaman visual yang terlihat sepanjang kontur yang
memisahkan suatu gambar dari latar belakangnya atau antara suatu bentuk dan
daerahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dalam arsitektur, kita berkonsentrasi
dengan wujud-wujud dari:<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bidang lantai,
dinding dan langit-langit yang membatasi ruang<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bukaan-bukaan
jendela dan pintu di dalam ruang tertutup.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Baying-bayang (silhouette) dan kontur bentuk-bentuk bangunan. <o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.3.1. Wujud Dasar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">secara psikologis manusia secara
naluriah akan manyederhanakan lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman.
Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung mengurangi subyek utama dalam
daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling sederhana dan teratur.
Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan
dimengerti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Secara geometri kita ketahui
wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan segi banyak beraturan
(yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga
banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Lingkaran : sederetan
titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> sebuah titik tertentu di dalam
lingkungan.<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Segitiga : sebuah bidang datar yang dibatasi oleh
tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Bujur sangkar : sebuah bidang
datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama panjang dan empat <o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> buah sudut siku-siku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:180pt;
height:180.75pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="IMG" croptop="25973f" cropbottom="12996f" cropleft="3714f"
cropright="25382f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="241" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="240" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">A. Lingkaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Lingkaran adalah suatu yang terpusat,
berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi
pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang
akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau
bentuk-bentuk bersuduat lainnya disekitar bentuk lingkaran atau menempatkan
suatu unsure menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar
yang kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IT" style="font-size: 11pt;">Komposisi dari lingkaran bisa mencapai
titik:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Netral, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Stabil<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Tidak stabil<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Seimbang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Terpusat sendiri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Dinamis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">Diam ditempat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026"
type="#_x0000_t75" style='width:378pt;height:58.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="IMG" croptop="12941f" cropbottom="48471f" cropleft="3714f"
cropright="25382f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="78" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" v:shapes="_x0000_i1026" width="504" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">B. Segitiga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu
sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri
pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi
yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cederung
jatuh ke salah satu sisinya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027"
type="#_x0000_t75" style='width:297.75pt;height:126pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg"
o:title="IMG_0002" croptop="7207f" cropbottom="43888f" cropleft="4252f"
cropright="14988f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="168" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.jpg" v:shapes="_x0000_i1027" width="397" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">C. Bujur Sangkar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk ini
merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu.
Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk
bujur sangkar-yang berubah dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga
segitiga, bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan
dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:243pt;height:159pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg"
o:title="IMG_0003" croptop="5640f" cropbottom="42340f" cropleft="29093f"
cropright="1575f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="212" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" width="324" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.4. Bentuk Pejal Dasar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">“ ….Kubus, kerucut, bola, silinder dan
peramida adalah bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat penting:
kesan bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas bagi kita serta tanpa
keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-bentuk yang indah, bahkan bentuk-bentuk
yang paling indah” Le-Corbusier<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Wujud dasar dapat dikembangkan atau
diputar untuk mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda,
teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan silinder, segitiga
membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus. Dalam konteks
ini, istilah pejal (solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras
tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tigadimensi<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bola:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh
perputaran sebuah setengah lingkaran pada garis tengahnya, di mana jarak semua
titik pada permukaan terhadap pusatnya adalah sama. Bola adalah bentuk yang
terpusat dan memiliki konsentrasi (pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya
lingaran yang merupakan bentuk dasarnya, bola mempunyai titik pusat dan pada
umumnya stabil dalam lingkungannya. Bola cenderung menggelinding jika
diletakkan pada suatu bidang miring. Dilihat dari sudut manapun juga, wujud
bola selalu tampak sama.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Silinder:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah
perputaran sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder terpusat pada
sumbu yang berbentuk garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan
lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang dengan mudah menurut arah
sumbunya. Silinder merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada permukaan
lingkarannya; berubah menjadi labil jika sumbunya dicondongkan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Kerucut:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh
perputaran sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti halnya
silinder, kerucut merupakan bentuk yang
sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran dasarnya dan berubah
menjadi tidak stabil jika sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk
ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya dalam suatu keadaan seimbang
yang kritis.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Piramida:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk Polihedron
dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu
titik. Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh
karena semua permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar, maka
piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya. Lain halnya
dengan kerucut yang berkesan lembut, piramida secara relative adalah bentuk
yang berkesan keras dan bersudut.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Kubus:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki
enam permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang
berhadapan membentuk sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut, kubus
adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan gerak maupun arah. Bentuk ini
merupakan bentuk yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi atau
sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah pandang kita,
kubus merupakan bentuk yang sangat mudah dikenali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.5. Bentuk-bentuk beraturan dan tidak
beraturan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk
yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada
umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu
atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama
bentuk-bentuk beraturan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk-bentuk dapat mempertahankan
keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya
ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk
serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk
dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk tak teratur adalah bentuk yang
bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini
tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak
beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak
beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk
beraturan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Selama kita berkecimpung baik dengan
massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan
bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak
beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style='width:182.25pt;height:241.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"
o:title="IMG_0005" croptop="6209f" cropbottom="21035f" cropleft="5024f"
cropright="20062f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="322" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg" v:shapes="_x0000_i1029" width="243" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.6. Perubahan bentuk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Semua bentuk dapat dipahami sebagai
hasil dari perubahan benda pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul
akibat manipulasi dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan
elemen-elemennya.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Perubahan Dimensi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai
salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan
identitasnya sebagai anggota bagain dari
suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma
serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut
dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu
bentuk linier.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Perubahan dengan
Pengurangan<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Suatu bentuk dapat diubah dengan
mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu
bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk
yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya
sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah
menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Perubahan dengan
Penambahan:<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah
unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta
jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah
identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.7. Perubahan Bentuk<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Sebuah bola dapat
diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips dengan cara memperpanjang
salah satu sumbunya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Sebuah pyramid dapat
diubah bentuknya dengan merubah dimensi dasarnya, modifikasi ketinggian
puncaknya atau dengan memindahkan kedudukan titik puncak keluarnya dari
sumbu vertical yang normal<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Sebuah kubus dapat
diubah menjadi bentuk persegi panjang prismatic dengan memperpendek atau
memperpanjang tinggi, lebar, ataupun tebalnya.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030"
type="#_x0000_t75" style='width:243pt;height:91.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg"
o:title="IMG_0004" croptop="11307f" cropbottom="43754f" cropleft="4349f"
cropright="22441f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="122" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg" v:shapes="_x0000_i1030" width="324" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.8. Bentuk yang dikurangi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam
bentuk-bentuk yang dapat dilihat dalam batas pandangan. Apabila sebagian dari
bentuk pejal utama tersebut tersembunyi dari pandangan kita, kita cenderung
melengkapi bentuknya dan memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena
secara naluriah benda tersebut akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata
tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-bentuk beraturan yang volumenya
hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas
formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak lengkap. Kita
menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang dikurangi.
Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya
pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya
jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil
keseluruhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk
tersebut dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara
drastis mengubah profilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang
dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “
yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang
menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang
terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan
horizontal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1031"
type="#_x0000_t75" style='width:263.25pt;height:103.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg"
o:title="IMG_0004" croptop="26401f" cropbottom="28150f" cropleft="4349f"
cropright="22441f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="138" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg" v:shapes="_x0000_i1031" width="351" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.9. Bentuk yang ditambah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan
sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan
dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume
yang sudah ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau
lebih adalah:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><span style="font-size: 11.0pt;">Gaya</span></st1:city></st1:place><span style="font-size: 11.0pt;"> tarik ruang<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Tipe hubungan ini terjadi karena kedua
bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/
memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Hubungan antar sisi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini,
maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos
pada sisi tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Hubungan antar
permukaan bidang<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini,
kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar
satu sama lain<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Ruang-ruang yang
saling terkait<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Pada tipe dengan volume-volume ruang yang
saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam
masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan
menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik
konfigurasi keseluruhannya. <o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk Terpusat<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Terdiri dari sejumlah
bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominant yang berada tepat di
pusatnya<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk Linier<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Terdiri atas
bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk Radial<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Merupakan suatu komposisi dari
bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam
arah radial.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk Cluster.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Sekumpulan
bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berdekatan atau saling
memberikan kesamaan sifat visual.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk Grid<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Merupakan
bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-grid tiga dimensi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1032"
type="#_x0000_t75" style='width:4in;height:111.75pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg"
o:title="IMG_0004" croptop="41718f" cropbottom="13017f" cropleft="4349f"
cropright="22441f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="149" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.jpg" v:shapes="_x0000_i1032" width="384" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.10. Bentuk Terpusat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk-bentuk terpusat menuntut
adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus
ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh
karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal sebagai
struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi
sebuah titik didalam ruang, atau menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk
ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghormatan, atau
untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1033"
type="#_x0000_t75" style='width:3in;height:82.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title="Untitled-1 copy" croptop="2643f" cropbottom="52010f" cropleft="23102f"
cropright="20944f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="110" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.jpg" v:shapes="_x0000_i1033" width="288" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.11. Bentuk Linier<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk garis lurus atau linier dapat
diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau
melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut
deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah
diding atau jalan.<o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai
penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi, pemandangan
tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu
ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk linier dapat
dimanipulasi untuk membatasi sebagian.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk linier dapat
diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure menara untuk menciptakan
sebuah titik dalam ruang.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bentuk linier dapat
berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain
dapat ditempatkan disitu.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1034"
type="#_x0000_t75" style='width:242.25pt;height:89.25pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title="Untitled-1 copy" croptop="12107f" cropbottom="42646f" cropleft="22773f"
cropright="20944f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="119" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg" v:shapes="_x0000_i1034" width="323" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">2.12. Bentuk radial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 11pt;">Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang
berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Inti tersebut dapat dipergunakan baik
sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi. Posisinya
yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat
digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-lengan radialnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Lengan-lengan radial memiliki
sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya.
Lengan-lenga radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan
diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan radial dapat
membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari,
angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Organisasi bentuk radial dapat dilihat
dan dipahami dengan sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat
dari muka tanah, kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan
pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat
pandangan perspektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1035"
type="#_x0000_t75" style='width:3in;height:81pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title="Untitled-1 copy" croptop="22334f" cropbottom="32508f" cropleft="23102f"
cropright="20944f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="108" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.jpg" v:shapes="_x0000_i1035" width="288" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.13. Bentuk kelompok (cluster)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Jika organisasi terpusat memiliki
dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-bentunya, maka organisasi
kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud
ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik dan sifat
introvert bentuk perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan
bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Berdasarkan fleksibilitasnya,
organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat diorganisir dengan berbagai cara
sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau
ruang induk yang lebih besar<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu
bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak<o:p></o:p></span></li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Suatu organisasi kelompok dapat juga
terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi.
Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi
nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui
kesamaan sifat visual yang dimilikinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Sejumlah bentuk perumahan kelompik
dapat dijumpai dalam berbagai bentuk arsitektur tradisional dari berbagai
kebudayaan. Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai
tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan social budaya,
pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan
individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat
dalam konteks keseluruhan penataan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1036"
type="#_x0000_t75" style='width:3in;height:82.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title="Untitled-1 copy" croptop="31597f" cropbottom="23086f" cropleft="23102f"
cropright="20944f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="110" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.jpg" v:shapes="_x0000_i1036" width="288" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.14. Bentuk grid<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Grid adalah suatu system perpotongan
dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu
pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan
garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis
grid itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Grid yang paling umum adalah yang
berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar. Karena kesamaan demensi dan sifat
semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak
berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu
permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur
tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa
permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang
dan mendalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bujur sangkar, bila diproyeksikan
kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik
dan garis-garis referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk
dan ruang dapat diorganisir secara visual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1037"
type="#_x0000_t75" style='width:3in;height:87pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Thyyo\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title="Untitled-1 copy" croptop="41825f" cropbottom="12331f" cropleft="23102f"
cropright="20944f"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="116" src="file:///C:/Users/Thyyo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.jpg" v:shapes="_x0000_i1037" width="288" /><!--[endif]--></span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">2.15. Penggabungan bentuk geometri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Apabila dua buah bentuk yang berbeda
geometri atau berlawanan orientasinya dan saling menembus batas masing-masing. Maka
masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan supermasi dan dominasi
secara visual. Pada situasi semacam ini, bentuk-bentuk berikut ini dapat
berkembang:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">kedua bentuk dapat menghilangkan identitas masing-masing dan bersatu
menciptakan suatu bentuk komposit yang baru.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain
secara keseluruhan di dalam ruangnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Kedu bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas masing-masing dan
bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsure ketiga yang
memiliki geometri serupa dengan salah satu bentuk asalnya.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk-bentuk yang berbeda dalam hal
geometri atau orientasi mungking tergabung dalam suatu organisasi tunggal untuk
beberapa alas an sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk menampung atau menekankan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari
ruang interior dan bentuk eksterior.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Utnuk menunjukkan kepentingan fungsional atau simbolis dari suatu
betntuk atau ruang di dalam konteksnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk menciptakan suatu bentuk komposit yang menggabungkan
geometri-geometri kontras kepada organisasi terpusatnya.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Utnuk mengarahkan suatu ruang terhadap suatu arah tertentu di dalam
tapak bangunan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk membentuk volume ruang yang jelas dari suatu bentuk bangunan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk menunjukkan dan menegaskan bermacam-macam system konstruksi
atau mekanik yang berada di dalam sebuah bentuk bangunan<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk memperkuat kondisi local yang simetris dalam suatu bentuk
bangunan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk menanggapi geometri-geometri yang berbeda topografi,
tumbuh-tumbuhan, batas-batas tapak, atau struktur-struktur yang sudah ada
di lapangan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: SV;">Untuk memanfaatkan jalur gerak yang sudah ada pada suatu tapak
bangunan.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Bentuk penggabungan dua bentuk
diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 144.0pt; mso-list: l8 level4 lfo13; tab-stops: list 144.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt;">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">lingkaran dan bujur sangkar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 144.0pt; mso-list: l8 level4 lfo13; tab-stops: list 144.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt;">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt;">grid yang diputar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-713882488574965032013-06-17T22:13:00.000+07:002013-06-17T22:14:27.810+07:00KONSEP DESAIN ARSITEKTUR<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam Arsitek!<br />
Kali ini saya coba <i>share</i> mengenai
konsep desain dalam arsitektur, soalnya banyak temen-temen khususnya
junior-junior masih menanyakan “apa itu konsep desain arsitektur?” ya sudah berhubung
waktu sempit karena banyak tugas studio tanpa basa-basi langsung saja di baca
di bawah ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYb9emI-Ov-5ICnUFcKAPYmVA9JulLVEzjTC7ZDzJWLX2t-LUMwhU0Jxk9zrASkCWQvCkJQB04EiYbkOBhyphenhyphengUHN1z1gL9Qi9kpGv6X5c7Lv5D8Mn9ZH7BsDTjogrWFgnt_pFceZolljvYw/s1600/1a.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYb9emI-Ov-5ICnUFcKAPYmVA9JulLVEzjTC7ZDzJWLX2t-LUMwhU0Jxk9zrASkCWQvCkJQB04EiYbkOBhyphenhyphengUHN1z1gL9Qi9kpGv6X5c7Lv5D8Mn9ZH7BsDTjogrWFgnt_pFceZolljvYw/s400/1a.jpg" width="400" /></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apakah yang dimaksud dengan Konsep Desain Arsitektur?</span></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Konsep adalah langkah yang paling sulit dalam proses desain. Konsep akan
memandu semua keputusan desain masa depan Kamu. Konsep diungkapkan melalui
sketsa dan pernyataan. Sebuah sketsa abstrak dapat mengekspresikan konsep
utama yang ingin Kamu ikuti. Gambar dan contoh proyek lain dapat digunakan
untuk mengekspresikan citra yang Kamu inginkan. <span style="background: white;"><br />
<br />
</span></span><b><i><span style="color: #333333; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">The Concept Vision</span></i></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Konsep mengintegrasikan Site, Program dan Formulir sesuai dengan ide holistik
atau visi. Ini berarti mengkomunikasikan keinginan desainer arsitektur
untuk berkomunikasi dengan pengguna dan orang yang melihat karya arsitektur. Ini
akan memberikan gambar, landmark dan tempat. Proyek ini seperti sebuah
cangkir yang berisi kopi! Cangkir adalah site sementara kopi adalah
program.Konsep memberi bentuk dan penampilan ke "cangkir" dan rasa
"kopi".<br />
<br />
</span><b><i><span style="color: #333333; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Concept Information Sources</span></i></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Program dan analisis site memberikan kita informasi, pertimbangan dan kondisi
yang mempengaruhi keputusan desain kita. Konsep ini memberikan pemahaman
yang holistik yang membawa program dan site bersama-sama. Ini akan
memberikan solusi untuk persyaratan program, kondisi lokasi dan aspirasi
manusia. Bangunan ini akan terlihat oleh masyarakat (pengguna langsung). Sumber
konsep dapat dari alam, teknologi, budaya, sastra, seni, site, program, dll. Hal
ini dapat secara langsung ataupun tidak langsung (abstrak).<br />
<br />
</span><b><i><span style="color: #333333; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Concept Communication</span></i></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Konsep tersebut diungkapkan menggunakan sketsa, gambar, teks dan komunikasi
lisan. Semua keterampilan ini diperlukan untuk konsep secara jelas
dipahami dan diterima.<br />
<br />
</span><b><i><span style="color: #333333; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Presentation of Concept</span></i></b><b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Digital
- menggunakan presentasi PowerPoint komputer. Kamu dapat memindai sketsa Kamu
dan memasukkan foto dan gambar dari ide-ide Kamu. Gunakan semua gambar
yang diperlukan yang dapat mengkomunikasikan konsep Kamu.<br />
Manual - menggunakan satu papan untuk menggambarkan gambar dan gambar yang
diperlukan untuk menggambarkan konsep Kamu. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana proses desain?</span></b><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Proses perancangan struktur bangunan, ruang atau biasanya terdiri dari tahap
desain. Hal ini penting untuk memahami dan mengingatkan diri Kamu dari
fase ini, perlu diingat persis apa yang Kamu capai. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil9DeBEVjlcV4vI16EMh-vfaFA05M7FI2dMppyto8UQocbrr0eaETe92KibGFYzPDli7ojjMXYTH2rLsd2ewCHVXDM_i-ZxMo4utVmXSIWKyDvoo2sEKINTLUPbXEYSstZMArbNlpNr7hp/s1600/analisa+zone.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil9DeBEVjlcV4vI16EMh-vfaFA05M7FI2dMppyto8UQocbrr0eaETe92KibGFYzPDli7ojjMXYTH2rLsd2ewCHVXDM_i-ZxMo4utVmXSIWKyDvoo2sEKINTLUPbXEYSstZMArbNlpNr7hp/s400/analisa+zone.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3fyDkhNMvGr4D2YMrVtUdoHxUAxPeoYkc_4mJ3vzTZ28XzKOChCrEKAZAduonapqyK5HoewkQTPr1mP4qbXIuIgspqge5f6jxBymzSM6Bd78lURR2MYj8W68CMRmW7NrD0T2iuu8fJMqd/s1600/skema-rumah-ekologis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3fyDkhNMvGr4D2YMrVtUdoHxUAxPeoYkc_4mJ3vzTZ28XzKOChCrEKAZAduonapqyK5HoewkQTPr1mP4qbXIuIgspqge5f6jxBymzSM6Bd78lURR2MYj8W68CMRmW7NrD0T2iuu8fJMqd/s320/skema-rumah-ekologis.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
<b>1 - Analisis Site</b><br />
Tahap Analisis Site harus menangani pemilihan konsep Kamu. Ini mencakup
topik "relevan" seperti: topografi, iklim, jalan matahari, angin, view (ke dan dari), akses, bangunan, dll<br />
<br />
• Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll<br />
• Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dll<br />
• Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll<br />
• Akses<br />
• penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya<br />
<br />
Parkir merupakan masalah yang sangat penting, terutama di bagian dunia di mana
transportasi yang lebih tergantung pada mobil daripada angkutan umum.Dan, jenis
proyek (stasiun layanan di jalan raya) hanya dapat diakses oleh mobil.Area
parkir akan menjadi titik awal untuk akses masyarakat terhadap proyek tersebut. Site
Plan akan menggambarkan bagaimana Kamu menyelesaikan akses dan masalah parkir. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjceRyxIei-0eAXoZ_MZErK-MWxRWveUs2EoNRBR1hetl6ZDmWSq0kbZcwv1PqIY2ONedMP7V81sTmPCqhuoDw8o-KH8Fe-Rv6CT51PqfxK2IIb-FGieYkaYZY3J0CRmSOzpruMd1QKBkNP/s1600/terjemahan_model_analisis.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjceRyxIei-0eAXoZ_MZErK-MWxRWveUs2EoNRBR1hetl6ZDmWSq0kbZcwv1PqIY2ONedMP7V81sTmPCqhuoDw8o-KH8Fe-Rv6CT51PqfxK2IIb-FGieYkaYZY3J0CRmSOzpruMd1QKBkNP/s320/terjemahan_model_analisis.JPG" width="320" /></a><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>2 - Analisis Program</b><br />
Waktu yang paling efektif untuk melakukan perubahan adalah selama pemrograman. Ini
fase proyek adalah waktu terbaik bagi pihak yang berkepentingan untuk
mempengaruhi hasil proyek.<br />
<br />
Fungsi dinyatakan sebagai nama kamar atau ruang. Mereka juga
diidentifikasi sebagai daerah yang dibutuhkan untuk mengakomodasi fungsi
tersebut. Mereka kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk untuk membantu
kita membandingkan secara visual ukuran satu sama lain. <br />
<br />
Efisiensi Bangunan<br />
Pemrograman adalah kegiatan menentukan "Program", atau seperangkat
kebutuhan bahwa bangunan harus memenuhi. Setiap proyek terdiri dari
beberapa daerah "ditugaskan" untuk fungsi-fungsi tertentu. Daerah
ini biasanya dinyatakan dan diidentifikasi oleh buku klien atau data. (Neufert,
Time Saver Standard, dll)<br />
<br />
<br />
Daerah yang belum ditetapkan sangat substansial persen dari luas bangunan.Rasio
Efisiensi gedung bervariasi secara signifikan untuk jenis bangunan yang
berbeda. Jika dicatat secara tidak benar, dapat memiliki dampak negatif
yang signifikan pada pembangunan kualitas proyek.Memperkirakan jumlah besaran
ruang yang akan diperlukan untuk memperhitungkan masing-masing dari fungsi ruang,
termasuk:<br />
<br />
• Ruang Sirkulasi<br />
• Dinding<br />
• Mechanical and electric rooms<br />
• Istirahat kamar<br />
• dll.<br />
<br />
Hubungan<br />
Hubungan antara fungsi diilustrasikan sebagai diagram bubble tanpa
mempertimbangkan ukuran ruang. Tahap kedua adalah untuk menggambarkan
hubungan menggunakan ukuran sebenarnya dari fungsi. Tahap ketiga adalah
untuk mendistribusikan fungsi di site menurut diagram bubble mereka yang
disebut "Zonasi".<br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghNhMwo6i8cR0CmDUUYrPYQuqCtUEsl-YiJOuVOyfjcDxMc6cnLHORO3O9h75gWsii6jurrmGLyMPgtE_0T1ReDKdDjaBnLoyNtEK270RZLmaafmlTEmUUgtp7qweWNia62JnXC8q1n9E6/s1600/tema+konsep.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghNhMwo6i8cR0CmDUUYrPYQuqCtUEsl-YiJOuVOyfjcDxMc6cnLHORO3O9h75gWsii6jurrmGLyMPgtE_0T1ReDKdDjaBnLoyNtEK270RZLmaafmlTEmUUgtp7qweWNia62JnXC8q1n9E6/s320/tema+konsep.jpg" width="320" /></a><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>3 - Sintesis</b><br />
Sintesis mengacu pada kombinasi dari dua atau lebih entitas yang bersama-sama
membentuk sesuatu yang baru. Dalam Desain Arsitektur ini berarti
"mensintesis" "kondisi site, persyaratan program dan
prinsip-prinsip bentuk pada entitas di bawah bimbingan dari" konsep.
" </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>4 - Tahap Skema Desain</b><br />
Setelah menetapkan program untuk sebuah proyek, fokus dalam proses desain
arsitektur bergeser dari apa masalahnya bagaimana untuk memecahkan masalah
tersebut. Selama skematik desain, fokusnya adalah pada "skema",
atau desain tingkat tinggi secara keseluruhan. Di sini, detail kecil harus
diabaikan untuk fokus yang bukan pada menciptakan solusi yang koheren yang
mencakup proyek secara keseluruhan. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ1WyrEb8CiqYSmblMAVpW_H1pXnmQe8x347sveWEWsjdfZjElAoxuGTXpqF4LdgXTmlP4SkR5WOEJ9hrCuRxEHwPbQgrHYzqShadtMc4rJA8EZYe779EAx1D3V594xebSpfI3uUEvG4Ij/s1600/skema-tema.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ1WyrEb8CiqYSmblMAVpW_H1pXnmQe8x347sveWEWsjdfZjElAoxuGTXpqF4LdgXTmlP4SkR5WOEJ9hrCuRxEHwPbQgrHYzqShadtMc4rJA8EZYe779EAx1D3V594xebSpfI3uUEvG4Ij/s400/skema-tema.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>5 - Tahap Desain Pengembangan</b><br />
Selama tahap pengembangan desain proses desain arsitektur, skema ini
disempurnakan menjadi desain akhir. Pada tahap sebelumnya, fokus telah di
proyek secara keseluruhan. Selama Pengembangan Desain, menjadi penting
untuk memberikan perhatian individual untuk setiap aspek, setiap ruang dan
setiap detail proyek. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1ENRLbTHPJ0U0JdMmvaCQEUEZmPZ4yNImWuJd5e0bO2sp5soMGPsmjJMGvzlHZZrVe0P047Hi8gNli8ykzdxlxug4qcu_1EhTQAUuLek0-3uzbSHtdWyIT-MqxOJixdr54bHR6P0xStPV/s1600/d-arsitek2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="277" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1ENRLbTHPJ0U0JdMmvaCQEUEZmPZ4yNImWuJd5e0bO2sp5soMGPsmjJMGvzlHZZrVe0P047Hi8gNli8ykzdxlxug4qcu_1EhTQAUuLek0-3uzbSHtdWyIT-MqxOJixdr54bHR6P0xStPV/s400/d-arsitek2.jpg" width="400" /></a><span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<b>6 – Tahap Gambar Konstruksi</b> <br />
Pada tahap ini proses desain arsitektur, fokus bergeser dari desain untuk
mengkomunikasikan desain dan menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk
konstruksi. <o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
Pemahaman kita tentang segala aspek membantu kita merancang bangunan yang baik. Hal
tersebut meliputi Psikologi (individu), Sosiologi (kelompok), Perilaku
(individu dan kelompok), Antropologi (budaya) dan Sejarah (peradaban). Itu
sebabnya tanggung jawab kita sebagai arsitek yang luar biasa karena produk Kita
mempengaruhi orang-orang, masyarakat dan budaya. <br />
<br />
Gambar<br />
Gambar yang digunakan untuk mengekspresikan proyek termasuk:<br />
<br />
• Site Plan (Layout)<br />
• Gambar Rencana<br />
• Potongan<br />
• Ketinggian<br />
• Detail<br />
• 3-D (perspektif, aksonometri, isometrics)<br />
• Model <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #333333; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikianlah posting kali ini, semoga bermanfaat untuk kita
semua. Kalau ada kesalahan mohon kritik & saran, maklum lah masih belajar :D<br />
jangan lupa komennya ya.<br />
Wassalam!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.85pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-42303815493564499602013-06-12T03:29:00.000+07:002013-11-30T18:00:15.014+07:00DESAIN INTERIOR LOBBY RENTAL OFFICE - HIGHTECH ARCHITECTURE<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh659aVBFON9uyidXOklFWetiSjmEjD5neYeygni-G6p441fDq-xslU7-O99_BwpxA07FVWPiOQHNg0oME0baIcjkRsv8QAA7y7eaqi8nnC5_GUuVCVZbH5z7mEaBLLCaT2-ELVFH3dwcKP/s1600/uploby1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh659aVBFON9uyidXOklFWetiSjmEjD5neYeygni-G6p441fDq-xslU7-O99_BwpxA07FVWPiOQHNg0oME0baIcjkRsv8QAA7y7eaqi8nnC5_GUuVCVZbH5z7mEaBLLCaT2-ELVFH3dwcKP/s640/uploby1.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam arsitek,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kali ini aku mau share tugas studio ku mengenai Desain Interior Lobby Rental Office, mudah-mudahan bisa menjadi referensi teman-teman mahasiswa arsitek. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gak terlalu perfect sih, ya namanya juga masih belajar. Kalau ada yang salah ya mohon kritik dan sarannya, ini sebagai media pembelajaran untuk kita semua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaudah gak usah bertele-tele lagi liat aja langsung ya... :D</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DEFENISI</span></b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lobby adalah ruang teras di dekat pintu masuk (bioskop, hotel, gedung perkantoran, dan lainnya) yang biasanya dilengkapi dengan berbagai perangkat duduk,yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">CONCEPT DESIGN</span></b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan didominasi warna putih, silver dan abu-abu, ketika memasuki ruangan lobby ini kita seakan disambut oleh ruangan yang berkesan hightech dan dipadukan dengan bentukan-bentukan parametrik pada frame jendela, plafond dan skylight. Refleksi cahaya dari material berwarna silver ini juga membuat ruangan terang benderang pada waktu siang hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidJbp1vaDFmN_bOcBBYktKcs1Cib4q_Voy-laAK2uT1tD_XqVC5Z3PQpW6ioqHDw1DH3FONIQvOdNAL70C7RWi7TsPCRkgcF2p9RZjrK-4o_QdxmAOP4ctNLa30yKcvqxAVRmQ05Cr-Wom/s1600/uploby3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidJbp1vaDFmN_bOcBBYktKcs1Cib4q_Voy-laAK2uT1tD_XqVC5Z3PQpW6ioqHDw1DH3FONIQvOdNAL70C7RWi7TsPCRkgcF2p9RZjrK-4o_QdxmAOP4ctNLa30yKcvqxAVRmQ05Cr-Wom/s640/uploby3.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Gambar : view sitting group dari lantai dua</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tersedianya sitting group yang berupa taman air mancur pada tengah lobby yang selain berfungsi sebagai ruang tunggu juga menghadirkan kesan sejuk pada ruangan ini.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlDQT3m6eVXhIJG2RV9hQQD3AuJtl6Sh_xckFQljxmo4iiocEXSvGo7dh5UAloNEAqLf2OJXHtHXWvKDMBtwKuEpsaLDiMemdL3pVhyYnM1skeWcEeKPLu9KAEodxgUyvCMhgdCgrLanmW/s1600/uploby6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlDQT3m6eVXhIJG2RV9hQQD3AuJtl6Sh_xckFQljxmo4iiocEXSvGo7dh5UAloNEAqLf2OJXHtHXWvKDMBtwKuEpsaLDiMemdL3pVhyYnM1skeWcEeKPLu9KAEodxgUyvCMhgdCgrLanmW/s640/uploby6.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Gambar : skylight</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Dengan pemanfaatan pencahayaan alam yang maksimal, dengan begitu pada waktu siang hari pencahayaan di dalam ruang tidak perlu terlalu banyak memakai penerangan buatan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></u></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTSvb58WAi9x0dBpNgd5fjZq9P86ixp9_zplPy4cpeHM1kuMFU6FjhNMlkvWvZ98Yz_nZM4crTYRAGefyFftqlunyV9NLIFxnjQilFdOWavHkvkhgHELjcUaM3GKqJTFgKzDvbLO119cLw/s1600/uploby4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTSvb58WAi9x0dBpNgd5fjZq9P86ixp9_zplPy4cpeHM1kuMFU6FjhNMlkvWvZ98Yz_nZM4crTYRAGefyFftqlunyV9NLIFxnjQilFdOWavHkvkhgHELjcUaM3GKqJTFgKzDvbLO119cLw/s640/uploby4.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Gambar : terlihat bentukan parametrik pada plafond, frame jendela dan skylight</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwoEgpihtijwJ7gODv9fHQLmbb636eT4WE9prq6FFdQqBmrbR3jVSKGbpfJpeSgt2ExfRmK577D0XMoqgJROupBuROfNNcHT2VWxIayGfvEdDb46fov1OUelr9NkP2lk6sqQah7muytOGj/s1600/uploby5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwoEgpihtijwJ7gODv9fHQLmbb636eT4WE9prq6FFdQqBmrbR3jVSKGbpfJpeSgt2ExfRmK577D0XMoqgJROupBuROfNNcHT2VWxIayGfvEdDb46fov1OUelr9NkP2lk6sqQah7muytOGj/s640/uploby5.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Gambar : lantai dua</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh51d9Iu3zngc87L_ghdn1ahv5G-G3FCj0hfN-bTjygizaVtnCehV1Mugl4VZSXUkueOZ9sYP0mWMy_ufEWIHt5ggR5bH4Tx5zKG-Iw__ZFB5MzMm3S1XHpnyurAojRZT4jecfdl-NL2jZy/s1600/uploby2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh51d9Iu3zngc87L_ghdn1ahv5G-G3FCj0hfN-bTjygizaVtnCehV1Mugl4VZSXUkueOZ9sYP0mWMy_ufEWIHt5ggR5bH4Tx5zKG-Iw__ZFB5MzMm3S1XHpnyurAojRZT4jecfdl-NL2jZy/s640/uploby2.jpg" width="640" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Gambar : view tangga spiral</span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekian dulu postingnya mengenai Desain Interior Lobby Rental Office-nya, mohon kritik dan sarannya ya teman-teman.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terimakasih...</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><br /></u></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-30499960499841824792011-10-20T10:21:00.000+07:002013-06-17T22:14:45.390+07:00Penghawaan Buatan<div class="MsoBodyTextIndent2" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;margin:0 0 .0001pt;" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Manusia
membutuhkan lingkungan udara ruang yang nyaman (thermal comfort) untuk
melakukan aktivitas secara optimal. Dengan adanya lingkungan udara yang
nyaman ini manusia akan dapat beraktifitas dengan tenang dan sehat.
Keadaan udara pada suatu ruang aktifitas sangat berpengaruh pada kondisi
dan keadaan aktifitas itu. Bila dalam suatu ruangan yang panas dan
pengap, manusia yang melakukan aktivitas di dalamnya tentu juga akan
sangat terganggu dan tidak dapat melakukan aktifitasnya secara baik, dan
ia merasa tidak kerasan. Maka kenyamanan dalam ruangan yang menyangkut
udara harus terpenuhi yaitu meliputi: temperatur udara, kelembaban
udara, pergerakan udara, dan tingkat kebersihan udara.<b> </b></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Untuk
mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi thermal comfort atau kondisi
yang harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang kita
inginkan, tanpa adanya ketergantungan dengan lingkungan luar, maka
digunakan penghawaan buatan (air conditioning). Penghawaan buatan di
sini memiliki pengertian bahwa udara dalam ruang dikondisikan
berdasarkan beban kalor yang terjadi pada ruangan tersebut.</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Agar
didapatkan suatu sistim serta kapasitas pendingin yang tepat, maka perlu
diketahui besarnya beban kalor pada ruang/bangunan (karena fungsi AC
adalah untuk menghapus beban kalor tersebut) sehingga suhu dan
kelembaban udara tetap nyaman. Besar beban kalor yang terjadi ditentukan
oleh: hantaran panas radiasi matahari, hantaran panas secara transmisi,
hantaran panas ventilasi atau infiltrasi, beban panas intern (manusia
dan peralatan elektronik atau mesin).</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Dengan
memperhatikan hal di atas, maka didalam desain ruang atau bangunan yang
menggunakan penghawaan buatan, harus menyertakan
pertimbangan-pertimbangan berikut:</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="margin-left:36pt;text-align:justify;text-indent:-18pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
*<span dir="ltr"><span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Bentuk cenderung beraturan agar
memudahkan dalam perencanaan sistem penghawaannya.</span></span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="margin-left:36pt;text-align:justify;text-indent:-18pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
*<span dir="ltr"><span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Bentuknya diusahakan disejajarkan dengan
arah aliran angin</span></span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="margin-left:36pt;text-align:justify;text-indent:-18pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
*<span dir="ltr"><span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Langit-langit/plafon dibuat relatif
rendah untuk memperkecil volume ruang.</span></span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Agar
memberi kondisi yang nyaman secara terus-menerus dalam suatu bangunan,
sistem-sistem penghawaan harus mempertahankan keseimbangan antara
kondisi-kondisi termal dan atmosfer dalam dan kondisi-kondisi iklim yang
terus-menerus berubah di luar ruangan dan di dalam ruangan itu sendiri.
Jika suasana panas, sistem harus memberi cukup udara sejuk untuk
mengatasi panas yang diperoleh dari luar. Dalam keadaan dingin, ia harus
memberi cukup panas untuk menggantikan panas yang hilang.</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Kenyamanan
termal langsung berhubungan dengan tubuh manusia yang selalu membuang
panas yang berlebihan. Dalam keadaan normal pemindahan panas ini terjadi
antara tubuh dan udara disekitarnya. Namun demikian tubuh manusia
memiliki pertahanan mekanisme alami yang terus-menerus bekerja untuk
mempertahankan keseimbangan yang diperlukan antara timbulnya panas dan
pembuangan panas yang dihasilkan. Mekanisme-mekanisme ini bekerja untuk
mempertahankan suhu tubuh yang normal, dengan mengendalikan jumlah
pembuangan panas tersebut. Bila laju kehilangan panas terlalu lambat,
kita berkeringat. Keringat tersebut menambah laju kehilangan panas
karena penguapan. Jika laju kehilangan panas terlalu cepat, kita mulai
menggigil. Hal ini menyebabkan meningkatnya pembangkitan panas guna
mengimbangi kehilangan panas.</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Salah satu
jaringan distribusi penting dalam sebuah bangunan ialah sistem pengadaan
udara yaitu sistem pemanasan/pendinginan, ventilasi, dan air
conditioning (AC). Tujuan dari sistem pengendalian penghawaan ini adalah
memberikan kondisi-kondisi suhu dan suasana yang nyaman, yang dicapai
dengan mengolah dan mendistribusikan udara yang disejukkan ke seluruh
bangunan. Sebenarnya, pengolahan suhu hanya merupakan salah satu dari
pengolahan pada udara sebelum disampaikan kepada para
penghuni. Penyesuaian termal mengatur suhu, kelembaban, dan distribusi
udara. Penyesuaian atmosfir mengatur kebersihan dan mengendalikan
bau-bau.</span></div>
<div class="MsoTitle" mce_style="text-align:justify;text-indent:36pt;line-height:200%;" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span mce_style="font-weight:normal;" style="font-weight: normal;">Berbeda
dengan jaringan-jaringan distribusi yang berlangsung di seluruh bangunan,
sistem AC dan bagian-bagian komponennya menghendaki jumlah ruang yang
cukup. Meskipun demikian pemahaman dan pengetahuan tentang
implikasi-implikasi sistem AC untuk arsitektur sangat penting artinya
untuk diperhatikan. Selain itu sistem ini pada dewasa ini mendapat
perhatian khusus dalam penggunaannya dipandang dari sisi penghematan
energi.</span></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4915082317920741611.post-37481239255379125632011-10-11T13:07:00.000+07:002013-06-17T22:19:44.242+07:00Komponen Pembentuk Ruang Luar<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CVOSTRO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CVOSTRO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CVOSTRO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page WordSection1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.WordSection1
{page:WordSection1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:634456765;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:810215272 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:38.25pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1259560892;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:293110968 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:1450080782;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-158684008 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:38.25pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
</style>
--> <br />
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">A. MATERIAL LANSEKAP</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Arsitektur Lansekap pada dasarnya berkaitan erat dengan pembentukan ruang luar atau ruang terbuka. Pembentukan ruang tersebut sangat tergantung dari komponen pembentuk ruang. Sedangkan komponen pembentukan ruang terdiri dari bidang alas, bidang dinding, dan bidang atap. Kualitas nilai ruang tergantung dari fungsi ruang yang diinginkan. Gubahan ruang terhadap fungsi ruang yang ingin dihasilkan dapat tergubah melalui bidang-bidang sebagai komponen pembentuk ruang. Bidang yang dimaksud terbentuk karena adanya unsur material yang direkayasa sesuai bentuk, tekstur, warna, dan ukuran dimensi yang diciptakan. Untuk hal itulah maka pengetahuan dan penguasaan serta pemahaman terhadap material/ bahan lansekap menjadi penting.<br />
Di samping pemahaman terhadap karakteristik bentuk bahan, juga perlu diketahui fungsi, spesifikasi, paska pemeliharaan dari bahan, serta nilai ekonomis.<br />
Dalam Arsitektur Lansekap dikenal 2 (dua) bagian besar material lansekap, yakni material lunak (soft materials) dan material keras (hard materials).<br />
<b><br />
1. Material Lunak (Soft Materials)</b><br />
Kelebihan dari Arsitektur Lansekap dalam menggubah ruang, adalah dapat "menggubah ruang" dengan komponen material lunak, yaitu tanaman/pepohonan dan air.<br />
Tanaman merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang. Pertumbuhan tanaman akan mempengaruhi ukuran besar tanaman, bentuk tanaman, tekstur, dan warna selama masa pertumbuhannya. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang dan berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Jadi dalam perancangan lansekap, tanaman sangat erat hubungannya dengan waktu dan perubahan karakteristik tanaman.<br />
Secara dasar khususnya di iklim tropic, dikenal 2 (dug) macam tanaman ditinjau dari massa daunnya, yakni<br />
• Tanaman yang menggugurkan daun (Decidous plants)<br />
• Tanaman yang hijau sepanjang tahun (Evergreen conifers)<br />
<br />
Tanaman yang menggugurkan daun (Decidous plants) yang dimaksud adalah jenis-jenis tanaman yang berubah bentuk ataupun warna daunnya sesuai dengan musimnya. Setelah musim pangs daun berguguran, sedangkan menjelang musim hujan daun tumbuh lebat, atau sebaliknya. Contohnya antara lain Flamboyan (Delonix regia), Angsana (Pterocarpus indicus), atau jenis Gymnospermae.<br />
Tanaman yang berdaun sepanjang tahun (Evergreen conifers) dimaksudkan adalah jenis tanaman yang berdaun lebat dan berbunga sepanjang musim, tidak menggugurkan daun. Contohnya antara lain jenis Cemara.<br />
Pemahaman dan penguasaan dari material tanaman yang dimaksud terutama terhadap karakteristik dan habitat tanaman.<br />
Karakteristik tanaman terdiri dari:<br />
1. bentuk (tajuk, batang, cabang, ranting, dan daun),<br />
2. tekstur (batang dan daun),<br />
3. warna (batang, daun, dan bunga,<br />
4. fungsi tanaman, dan<br />
5. tinggi dan lebar tanaman.<br />
<br />
Habitus tanaman terdiri dari:<br />
1. pola pertumbuhannya,<br />
2. sistem perakarannya,<br />
3. tempat tumbuhnya, dan<br />
4. pola pemeliharaannya.<br />
<br />
Bentuk Tajuk Tanaman<br />
Bentuk tajuk tanaman terdiri dari :<br />
<br />
Fungsi Tanaman<br />
Fungsi tanaman secara ekologis adalah<br />
1. Menyerap CO2 dan menghasilkan 02 (oksigen) bagi makhluk hidup di siang hari.<br />
2. Memperbaiki iklim setempat.<br />
3. Mencegah terjadinya erosi/ pengikisan muka tanah (run off).<br />
4. Menyerap air hujan.<br />
<br />
<br />
<b>2. Material Keras (Hard Materials)</b><br />
Telah diuraikan bahwa hal-hal yang perlu dipahami dalam pengetahuan bahan adalah<br />
1. karakteristik bentuk bahan,<br />
2. fungsi,<br />
3. spesifikasi,<br />
4. pasca pemeliharaan dari bahan, serta<br />
5. nilai ekonomisnya.<br />
<br />
Material keras dapat dibagi dalam 5 (lima) kelompok besar yaitu<br />
1. material keras alami (organic materials);<br />
2. material keras alami dari potensi geologi (inorganic materials used in their natural state);<br />
3. material keras buatan bahan metal (inorganic materials used in highly modified state);<br />
4. material keras buatan sintetis/tiruan (synthetic materials);<br />
5. material keras buatan kombinasi (composite material).<br />
<b><br />
a. Material Keras Alami (Organic Materials)</b><br />
Material ini berasal dari bahan alami, yaitu kayu. Bermacam-macam<br />
jenis kayu yang dapat dijadikan bahan material bagi desain lansekap.<br />
Kayu dapat dipergunakan sebagai bahan untuk pembentukan furniture<br />
lansekap, retaining wall, ataupun perkerasan. Kekuatan kayu berbeda <br />
beda tergantung dari keaweta,inya. Keawetan kayu tergantung dari<br />
penempatannya. Kayu yang terlindung dari hujan dan sinar matahari tidak<br />
akan lekas rusak. Untuk mempertinggi sifat keawetan kayu, dapat<br />
diusahakan dengan mengecat/mengu rang i kadar air, diberi obat pengawet. Untuk penggunaan konstruksi, di Indonesia kayu terbagi dalam 5 (lima)<br />
kelas kekuatan (baca Frick Heinz. Ir, Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu, 1982).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kayu kelas 1 (satu), antara lain Kayu hitam (Diospyros celebica Bakh), Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri,T), dan Sawo kecik (Ma nilka ra kauki Dub).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kayu kelas 2 (dua), antara lain Jati (Tectona grandis L.1) dan Puspa (Tetramerista glabra Mig).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Kayu kelas 3 (tiga), antara lain Damar (Agathis borneensis Warb) dan Meranti merah (Shorea spec,Div).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Kayu kelas 4 (empat), antara lain Kemiri (Aleuritis moluccana Willd) dan Angsana (Pterocarpus indicus,Div).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Kayu kelas 5 (lima), antara lain Jeunjing (Albizia falcata, Backer).<br />
b. Material Keras Alami dari Potensi Geologi (Inorganic Materials Used in Their Natural State)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">b. material keras alami dari potensi geologi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Material yang dimaksud antara lain batu-batuan, pasir, dan batu bata. Material batu-batuan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu<br />
susunan dinding ataupun pola lantai. Batu-batuan dapat menghasilkan<br />
kesan tekstur kasar atau halus.<br />
Batu besar (batu kali) dapat juga dijadikan sebagai ornamen artistik<br />
dalam suatu taman.<b><br />
c. Material Keras Buatan Bahan Metal</b><br />
Yang dimaksud, antara lain alumanium, besi, perunggu, tembaga, dan baja.<br />
<b>d. Material Keras Buatan Sintetis/Tiruan (Synthetic Materials)<br />
</b> Contoh dari material sintertis atau tiruan, antara lain bahan plastik/fiberglass.<b><br />
e. Material Keras Buatan Kombinasi</b> <b>(Composite Materials)</b><br />
Beton dan plywood merupakan contoh dari bahan materials keras buatan kombinasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">B. SKALA</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan manusia.<br />
Patung Pangeran Diponegoro di Taman Monumen Nasional bila dilihat dari jarak tertentu sulit untuk diperkirakan berapa tinggi patung tersebut Namun bila di samping patung tersebut berdiri seseorang, barulah kita dapat memperkirakan ketinggiannya dengan pemikiran bahwa tinggi orang tersebut 1,60 meter. Jadi, jelas bahwa skala akan bermanfaat bila adil ukuran manusia sebagai perbandingannya.<br />
Ada tiga macam skala, yaitu sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Skala Manusia<br />
Pada skala ini penekanan diarahkan pada penggunaan ukuran dimensi manusia atau gerak ruang manusia terhadap objek atau bendy yang dirancang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Skala dalam arsitektur adalah suatu kemampuan manusia secara kualitas untuk membandingkan bangunan atau ruang.<br />
Pada ruang-ruang yang masih terjangkau oleh manusia skala ini dapat langsung dikaitkan dengan ukuran manusia. Pada ruang yang melebihi jangkauan manusia penentuan skala harus didasarkan pada pengamatan visual dengan membandingkannya dengan ketinggian manusia sebagai tolok ukurnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Skala Ruang dalam Lingkungan Kota<br />
Dalam skala ini lebih banyak digunakan skala manusia dan skala generik. Ada beberapa macam skala ruang dalam suatu lingkungan perkotaan, yakni sebagai berikut.<br />
1) <u>Skala ruang intim</u><br />
Merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan rasa perlindungan bagi manusia yang berada di dalamnya. Pengertian kecil bukan berarti dikecilkan hingga menjadi kerdil.<br />
Sebagai contoh, sebuah taman pada bangunan rumah tinggal cende¬rung untuk membentuk ruang intim. Pada ruang intim ini hampir seluruh detail elemen perkerasan atau tanaman akan terlihat jelas. Bentuk, tekstur, warna, dan aroma perlu menjadi pertimbangan perancangan dalam menerapkan skala ruang kecil. Biasanya untuk skala ruang ke¬cil keintiman akan timbul karena gerak manusia sangat terbatas.<br />
2) <u>Skala ruang monumental</u><br />
Merupakan skala ruang yang besar dengan suatu objek yang mempunyai nilai tertentu sehingga manusia akan merasakan keagungan dari ruang tersebut. Manusia akan terangkat perasaan spiritualnya dan terkesan pada keagungan yang dirasakannya. Tugu Monumen Nasional merupakan suatu contoh yang jelas pada penggunaan skala monumental.<br />
3) <u>Skala ruang kota</u><br />
Merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan kota serta ling) ungan manusianya, sehingga manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut.<br />
Plasa kota merupakan suatu contoh yang jelas. Ukuran lugs plasa sebaiknya minimum sama dengan bangunan utama dari plasa tersebut, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali bangunan utama. Plasa yang besar dan dikelilingi oleh bangunan kecil menjadi tidak sesuai skalanya, demikian pula halnya bila sebuah objek menara tinggi di antara rumah- rumah kecil.<br />
4) <u>Skala ruang menakutkan</u><br />
Pada skala ini objek bangunan mempunyai ketinggian yang berada jauh di atas skala ukuran manusia. Hal ini akan terasa bila kita berjalan di antara bangunan tinggi dengan jarak antarbangunan yang berdekatan.<br />
Sudut pandang manusia secara normal pada bidang vertikal adalah 60°, namun bila melihat secara lurus ke depan atau menuju ke titik objek secara intensif maka sudut pandangannya menjadi 1°.<br />
Mirten dalam tulisannya, Skala in Civic Design, menyatakan bahwa bila orang melihat lurus ke depan maka bidang pandangan vertikal di atas bidang pandangan horizontal mempunyai sudut 40°. <br />
Orang dapat melihat keseluruhan bila sudut pandangannya 27°, atau dalam perbandingan jarak bangunan (distance) dibagi dengan tinggi bangunan (house) sama dengan 2.<br />
Menurut Yoshinobu Ashiara dalam buku Open Spaces menuliskan tentang perbandingan antara jarak antarbangunan (D) dan tinggi bangunan (H) sebagai berikut.<br />
<br />
D/H=1 , ruang terasa seimbang dalam perbandingan jarak dan tinggi bangunannya.<br />
D/H<1 , ruang yang terbentuk akan terlalu sempit dan memberikan rasa tertekan.<br />
D/H>1 , ruang terasa agak besar.<br />
D/H>/2 , pengaruh ruang tidak akan terasa.<br />
<br />
Sedangkan menurut Paul D. Spriegen, perbandingan antara tempat seseorang berdiri (D) dengan objek tinggi bangunannya (H), bila; <br />
D/H=1 , cenderung memperhatikan detail daripada keseluruhan bangunan.<br />
D/H=2 , cenderung untuk melihat bangunan sebagai sebuah komponen <br />
keseluruhan bersama dengan detailnya.<br />
D/H=3 , bangunan terlihat dalam hubungan dengan lingkungannya. <br />
D/H=2 , bangunan dilihat sebagai pembatas ke depan saja.<br />
<br />
Skala dalam hubungannya dengan Gambar dan Peta<br />
Skala dalam gambar dan peta dinyakan dalam :<br />
1. <u>Skala angka atau skala pecahan</u> (numeric scale/fraction scale)<br />
Perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya dinyatakan dalam bentuk angka/pecahan yang sederhana.<br />
Contoh :<br />
Skala 1 : 100, artinya 1 cm di peta/gambar = 100 cm keadaan yang sebenarnya di lapangan.<br />
Skala 1 : 50.000, artinya. 1 cm di peta/gambar = 50.000 cm di lapangan.<br />
2<u>. Skala verbal</u> (skala 1 inc : 1 mil atau skala 1 cm : 1 km) Jenis skala ini sering dipergunakan terutarna pada peta topografi di Amerika atau negara-negara lain yang menggunakan satuan bukan metrik.<br />
Contoh:<br />
Skala 1 inci : 4 mil, 1 inci di peta. 4 mil di lapangan.<br />
Skala 1 cm : 5 krn, 1 cm di peta 5 km di lapangan.<br />
3. Skala grafik (grafic scale atau bar scale)<br />
Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian-bagian yang sama di mana tiap bagian menunjukkan kesatuan-kesatuan yang sama.<br />
<br />
Untuk memperbesar atau memperkecil skala peta ada beberapa cara. Salah satunya adalah dengan Square Method. Yaitu dengan membuat garis bantu berupa petak-petak atau garis grid pada, kertas gambar yang baru. Petak garis bantu tersebut disesuaikan dengan perbesaran atau perkecilan peta yang diinginkan.<br />
Contoh:<br />
Pada peta dengan skala 1 : 5.000, dibuat garis petak-petak dengan ukuran<br />
4 cm. Bila kita ingin memperkecil menjadi skala, 1 : 20.000, maka garis bantu petak yang dibuat pada kertas gambar baru sebesar:<br />
<br />
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 38.25pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">C. SIRKULASI</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Kinetika dari gerakan merupakan suatu studi tentang sifat gerakan. Studi tentang pergerakan ini diuraikan oleh J.O. Simond, Landscape Architecture dan beberapa buku rujukan, antara lain Laurie, An Introduction to Landscape Architecture; Eckbo, Urban Landscape Design dan Ruben¬stein, Guide to Site and Environmental Planning.<br />
Pada uraian di bawah ini akan disarikan pendapat tentang pergerakan kinetika.<br />
<b>1. Berbagai Bentuk Lintasan</b><br />
Macam-macam bentuk lintasan, antara lain:<br />
• bentuk bergelung-gelung<br />
• bentuk menyimpang<br />
• bentuk melingkar<br />
• bentuk berliku<br />
• bentuk hiperbolis<br />
• bentuk centrifugal<br />
• bentuk centripetal<br />
• bentuk berbelok ke kiri ke kanan<br />
• bentuk melayang ke atas<br />
• bentuk mendaki<br />
• bentuk descending<br />
• bentuk busur<br />
• bentuk langsung<br />
<b><br />
</b>BENTUK LINTASAN DALAM GRAFIK<br />
Kecepatan dari pergerakan itu dapat bervariasi mulai dari gerak lambat (merayap, merangkak) hingga gerak cepat (kilat).<br />
Sifat gerak yang dapat ditampilkan antara lain:<br />
• sifat menenangkan (soothing)<br />
• sifat mencengangkan (startling)<br />
• sifat mengagetkan (shocking)<br />
• sifat mematahkan (baffling)<br />
• sifat logis (logical)<br />
• sifat bertahap-tahap (sequential)<br />
• sifat maju (progressive)<br />
• sifat bertingkat-tingkat (hieratic)<br />
• sifat lurus (tinier)<br />
• sifat bergelombang (wayelike)<br />
• sifat mengalir (flowing)<br />
• sifat bercabang (branching)<br />
• sifat menyebar (diverging)<br />
• sifat mengumpul (converging)<br />
• sifat malu-malu, ragu-ragu (timorous)<br />
• sifat kuat (forceful)<br />
• sifat meluas (expanding)<br />
• sifat berkerut (contracting)<br />
<br />
Perpaduan antara kecepatan gerak dan sifat pergerakan terhadap suatu subjek akan menghasilkan suatu rasa emosional tertentu, sehingga dalam mendesain suatu lintasan gerak, harus dikontrol dengan hati-hati.<br />
<br />
<b>2. Manusia dan Pergerakan</b><br />
a. Faktor-faktor yang merangsang manusia untuk cenderung bergerak, antara lain:<br />
• bila ada sesuatu yang menyenangkan<br />
• bila ada bends-bends yang diinginkan<br />
• sedikit mempunyai halangan<br />
• adanya tanda atau petunjuk yang jelas dan mengarah<br />
• bila ada sesuatu yang sesuai atau cocok<br />
• bila sesuatu mempunyai kegunaan<br />
• bila sesuatu mempunyai days tarik<br />
• untuk menuju jalan masuk<br />
• bila ada sesuatu yang berbeda<br />
• untuk mencapai suatu tujuan<br />
• bila ada sesuatu yang menakjubkan dan rasa ingin tahu<br />
• bila menerima sesuatu<br />
• menuju suatu titik yang mempunyai warna dan tekstur terkuat<br />
• bila ada ruang-ruang yang menyenangkan<br />
• bila ada rasa petualangan<br />
• bila ada sesuatu yang indah, permai<br />
• menuju objek atau daerah dan ruang yang cocok dengan hati atau kebutuhannya.<br />
<br />
b. Faktor-faktor yang merangsang manusia untuk menolak bergerak, antara lain:<br />
• ada rintangan<br />
• ada sesuatu yang tidak menyenangkan<br />
• ada sesuatu di luar perhatian<br />
• ada sesuatu gesekan ada suatu penolakan<br />
• ada sesuatu kekerasan<br />
• ada permukaan yang curam<br />
• ada sesuatu yang monoton<br />
• kebosanan<br />
• sesuatu yang'tidak diinginkan<br />
• sesuatu yang melarang<br />
• ada bahaya<br />
• ada sesuatu yang tak serasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">c. Faktor yang membimbing manusia dalam pengarahan gerakan adalah<br />
• gubahan dari bentuk-bentuk alarn.<br />
• adanya pembagi ruang-ruang<br />
• adanya tanda-tanda atau simbol-simbol<br />
• adanya dinding pengarah atau penahan<br />
• adanya pola sirkulasi<br />
• tersedianya lajur-lajur<br />
• bentuk-bentuk ruang<br />
<br />
d. Faktor yang merangsang manusia untuk beristirahat:<br />
• kondisi kenikmatan, kesenangan<br />
• kesempatan untuk menangkap view, objek atau detail yang jelas<br />
• halangan untuk bergerak<br />
• terlibat dalam keadaan tanpa tujuan<br />
• kesempatan untuk sesuatu yang bersifat pribadi<br />
• kesempatan untuk konsentrasi<br />
• ketidakmampuan untuk maju<br />
• adanya gubahan yang menyenangkan untuk bentuk dan ruang<br />
<br />
<b>3. Jenis Pergerakan dan Pengaruhnya Bagi Manusia</b><br />
a. Pergerakan Horizontal<br />
Pengaruh pergerakan horizontal pada manusia dikarenakan adanya:<br />
• pergerakan lebih mudah, lebih bebas, dan lebih efisien pada bidang horizontal<br />
• perubahan arah lebih mudah<br />
• pergerakan lebih aman<br />
• pemilihan alternatif arah lebih banyak<br />
• pergerakan lebih mudah dikontrol<br />
• pergerakan lebih stabil karena keseimbangan gaga tarik bumf<br />
• pandangan terhadap objek yang bergerak lebih mudah dikontrol<br />
• mudah melihat objek-objek yang vertikal<br />
<br />
b. Pergerakan Menurun atau ke Bawah<br />
Pengaruh pergerakan ke bawah pada manusia karena adanya:<br />
• usaha atau tenaga yang dikerahkan berkurang, namun sudut<br />
• kemiringan harus dipertimbangkan<br />
• adanya perasaan untuk bersembunyi, perlindungan, atau privacy perlindungan bawah tanah<br />
• seakan-akan kembali ke alam primitif<br />
• adanya konsep penyimpanan bawah tanah<br />
<br />
c. Pergerakan Mendaki atau ke Atas<br />
Pengaruh pergerakan ke atas pada manusia adalah<br />
• bersifat menggembirakan<br />
• membutuhkan tenaga tambahan<br />
• merasa berpisahan dengan benda-benda di tanah<br />
• mengambang dekat dengan matahari<br />
• menambah rasa memiliki bidang lantai<br />
• mendekatkan diri pada Yang Mahakuasa<br />
• usaha mencapai menara<br />
• konsep manusia menantang langit<br />
• berkesan kuat<br />
• menakjubkan<br />
• dramatis<br />
<br />
<b>4. Pengaruh Jarak Pada Sirkulasi</b><br />
Jarak dapat mengganggu pola sirkulasi yang diterapkan. Jarak yang terlalu jauh menyebabkan pola sirkulasi yang direncanakan tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Perancang mempunyai tugas untuk memperkecil halangan tersebut, apalagi bila sirkulasi tersebut dikaitkan dengan faktor kecepatan dan pertimbangan ekonomi. Hal ini dapat diatas dengan penerapan pola sirkulasi yang bersifat langsung dan praktis.<br />
<br />
</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">D. TATA HIJAU</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Elemen lansekap pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan besar, yaitu<br />
• Elemen keras (hard material); perkerasan, bahan statis.<br />
• Elemen lembut (soft material); tanaman, air.<br />
<br />
Bagi seorang arsitek lansekap, yang banyak menangani hubungan antara manusia, alam, dan teknologi bahan (bahan perkerasan serta, bahan alami) maka, materi tanaman merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan lansekap.<br />
Elemen lembut (soft material) tidak mempunyai bentuk yang tetap dan selalu berkembang sesuai masa pertumbuhannya sehingga menyebabkan bentuk dan ukuran yang selalu berubah. Perubahan tersebut terlihat dari bentuk, tekstur, warna, dan ukurannya. Perubahan ini diakibatkan oleh karena tanaman adalah makhluk yang selalu tumbuh dan dipengaruhi pula oleh faktor alam dan tempat tumbuhnya.<br />
Dalam kaitannya dengan perancangan lansekap, tata, hijau atau planting design merupakan satu hal pokok yang menjadi dasar dalam pembentukan ruang luar. Penataan dan perancangan tanaman mencakup: habitus tanaman, karakter tanaman, fungsi tanaman, dan peletakan tanaman.<br />
<br />
<b>1. Habitus Tanaman</b><br />
Habitus tanaman adalah tanaman yang dilihat dari segi botanic/ morphologic, sesuai dengan ekologis dan efek visual.<br />
Segi botanic/morphologic, tanaman dibagi menjadi:<br />
• Pohon batang berkayu, percabangan jauh dari tanah, berakar dalam, dan tinggi di atas 3,00 meter.<br />
• Perdu batang berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal, dan tinggi 1,00-3,00 meter.<br />
• Semak batang tidak berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal, dan tinggi 50 cm - 1,00 meter.<br />
• Penutup tanah : batang tidak berkayu, berakar dangkal, dan tinggi 20 cm-50 cm.<br />
• Rerumputan<br />
<br />
<br />
Segi ekologis, tanaman dilihat dari tempat hidupnya.<br />
• Dataran rendah<br />
• Dataran tinggi<br />
• Lereng<br />
• Gurun<br />
• Danau<br />
• Pantai<br />
<b><br />
2. Karakter Tanaman</b><br />
<br />
Efek Visual<br />
Karakteristik fisik tanaman dapat dilihat dari bentuk batang dan percabangannya, bentuk tajuk, massa dawn, massa bunga, warna, tekstur, aksentuasi, skala ketinggian dan kesendiriannya.<br />
Pemilihan jenis tanaman dalam suatu desain lansekap merupakan suatu seni dan ilmL. pengetahuan. Seni karena menyangkut komposisi elemen desain seperti warna, bentuk, tekstur, dan kualitas desain yang berubah karena sangat dipengaruhi oleh iklim, usia, dan faktor alam. llmu pengetahuan menyangkut dari teknik peletakan, teknik penanaman dan pertumbuhannya.<br />
Pemilihan jenis tanaman tergantung pada:<br />
• fungsi tanaman, sesuai dengan tujuan perancangan;<br />
• peletakan tanaman, sesuai dengan fungsi tanaman.<br />
<br />
<b>3. Fungsi Tanaman</b><br />
Tanaman tidak hanya mengandung/mempunyai nilai estetis saja, tapi juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.<br />
Adapun fungsi tanaman adalah: <br />
Berbagai fungsi tanaman dapat dikategorikan sebagai berikut.<br />
• Kontrol pandangan (Visual control)<br />
• Pembatas fisik (Physical barriers)<br />
• Pengendali iklim (Dimate control)<br />
• Pencegah erosi (Erosion control)<br />
• Habitat satwa (Wildlife habitats)<br />
• Nilai estetis (Aesthetic values)<br />
<br />
<b>a. Kontrol Pandangan (Visual Control)</b><br />
Menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari, lampu jalan, dan sinar lampu kendaraan pada:<br />
1) Jalan raya<br />
Dengan peletakan tanaman di sisi jalan atau di jalur tengah jalan. Sebaiknya dipilih pohon atau perdu yang padat. Padajalurjalan raya bebas hambatan, penanaman pohon tidak dibenarkan pada jalur median jalan. Sebaiknya pada jalur median ditanami tanaman semak, agar sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan dapat dikurangi.<br />
2) Bangunan<br />
Peletakan pohon, perdu, semak, ground cover, dan rumput dapat menahan pantulan sinar dari perkerasan, hempasan air hujan, dan menahan jatuhnya sinar matahari ke daerah yang membutuhkan keteduhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3) Kontrol pandangan terhadap ruang luar<br />
Tanaman dapat dipakai untuk komponen pembentuk ruang sebagai dinding, atap, dan lantai. Dinding dapat dibentuk oleh tanaman semak sebagai border. Atap dibentuk oleh tajuk pohon yang membentuk kanopi atau tanaman merambat pada pergola. Sedangkan sebagai lantai dapat dipergunakan tanaman rumput atau penutup tanah (ground covers). Dengan demikian pandangan dari arah atau ke arah ruang yang diciptakan dapat dikendalikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">4) Kontrol pandangan untukmendapatkan ruang pribadi (privacyspace)<br />
Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan dari arch luar dalam usaha untuk menciptakan ruang pribadi /privacy space. Ruang pribadi ini biasanya ruang yang terlindung dari pandangan orang lain. Memerlukan penempatan tanaman pembatas pandangan setinggi 1,50 — 2,00 meter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">5) Kontrol pandangan terhadap hat yang tidak menyenangkan <br />
Tanaman dapat pula dimanfaatkan sebagai penghalang pandangan terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan untuk ditampilkan atau dilihat seperti timbunan sampah, tempat pembuangan sampah, dan galian tanah.<br />
<br />
<b>b. Pembatas Fisik (Physical Barriers)</b><br />
Tanaman dapat dipakai sebagai penghalang pergerakan manusia dan hewan. Selain itu juga dapat berfungsi mengarahkan pergerakan.<br />
<br />
<b>c. Pengendali Wirn (Dimate Control)</b><br />
Tanaman berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia. Faktor iklim yang mempengaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi sinar matahari, angin, kelembapan, suara, dan aroma.<br />
1) Kontrol radiasi sinar matahari dan suhu<br />
Tanaman menyerap pans dari pancaran sinar matahari dan memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.<br />
<br />
2) Kontrol pengendali angin<br />
Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap, dan mengalirkan tiupan angin sehingga menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman yang dipakai harus diperhatikan tinggi pohon, bentuk tajuk, jenis, kepadatan tajuk tanaman, serta lebar tajuk.<br />
<br />
3) Pengendali suara<br />
Tanaman dapat menyerar; suara kebisingan bagi daerah yang membutuhkanketenangan. Pemilihan jenis tanaman tergantungdari tinggi pohon, lebar tajuk, dan komposisi tanaman .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
4) Penyaring Udara<br />
Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, bau, dan memberikan udara segar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
<b>d. Pencegah Erosi (Erosion Control)</b><br />
Kegiatan manusia dalam menggunakan lahan, selain menimbulkan efek positif juga menyebabkan efek negatif terhadap kondisi tanah/lahan. Misal dalam pembentukan muka tanah, pemotongan dan penambahan muka tanah (cut and fill, penggalian tanah untuk danau buatan. Kondisi tanah menjadi rapuh dan mudah tererosi oleh karena pengaruh air hujan dan embusan angin yang kencang. Mar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin. Selain itu dapat pula berfungsi untuk menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke permukaan tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
<b>e. Habitat Satwa (Wildlife Habitats)</b><br />
Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan Berta tempat berlindung kehidupannya. Hingga secara tidak langsung tanaman dapat membantu pelestarian kehidupan satwa.<br />
<br />
<b>f. Nilai Estetis (Aesthetic Values)<br />
</b>Memberikan nilai estetika dan meningkatkan kualitas lingkungan <br />
Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara warna (dawn, batang, bunga), bentuk fisik tanaman (batang, percabangan, dan tajuk), tekstur tanaman, skala tanaman, dan komposisi tanaman.<br />
Nilai estetis tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen lansekap lainnya.<br />
Sebagai contoh, tanaman dapat menimbulkan nilai estetis yang terjadi dari bayangan tanaman terhadap Binding, lantai, dan menimbulkan bayangan yang berbeda-beda akibat angin dan waktu terjadinya bayangan. Demikian pula bila tanaman diletakkan pada tepi atau sekeliling kolam akan menimbulkan bayang-bayang yang dicerminkan oleh permukaan air (refleksi). Ini menghasilkan suatu pemandangan yang menarik. Dalam konteks lingkungan, kesan estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya akan bertambah.<br />
<br />
a. Warna<br />
Warna batang, daun, dan bunga dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung dari refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna daun dan bunga dari tanaman dapat menarik perhatian manusia, binatang, dan mempengaruhi emosi yang melihatnya. Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna seperti telah diuraikan sebelumnya, yakni warna cerah memberikan rasa senang, gembira dan hangat. Sedangkan warna lembut memberikan kesan tenang dan sejuk. Bila beberapa jenis tanaman dengan berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan menimbulkan nilai estetika.<br />
b. Bentuk<br />
Bentuk tanaman dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan bentuk 2 atau 3 dimensi, memberi kesan dinamis, indah, memperlebar atau memperluas pandangan, ataupun sebagai aksentuasi dalam suatu ruang.<br />
c. Tekstur<br />
Tekstur suatu tanaman ditentukan oleh batang/percabangannya, massa daun, Berta jarak penglihatan terhadap tanaman tersebut. Tekstur tanaman juga mempengaruhi secara psikis dan fisik bagi yang memandangnya.<br />
d. Skala<br />
kala atau proporsi tanaman adalah perbandingan besaran<br />
tanaman dengan tanaman lain atau perbandingan antara tanaman dengan lingkungan sekitarnya.<br />
e. Peletakan Tanaman<br />
Peletakan tanaman haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perancangannya tanpa melupakan fungsi daripada tanaman yang dipilih.<br />
Pada peletakan ini harus pula dipertimbangkan kesatuan dalam disain atau Unity, yaitu antara lain baca Hannebaum, Leroy, 1981, Landscape Design).<br />
• Variasi (Variety)<br />
• Penekanan (Accent)<br />
• Keseimbangan (Ballance)<br />
• Kesederhanaan (Simplicity)<br />
• Urutan (Sequence)<br />
Jadi, dalam perancangan tanaman lansekap, pemilihan jenis tanaman merupakan faktor penting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">E. FASILITAS PARKIR</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan semakin banyak dan berkembangnya alat transportasi darat serta semakin banyaknya lokasi kegiatan manusia yang tersebar di berbagai tempat, maka kebutuhan sarana jalan kendaraan semakin meluas. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka kebutuhan akan tempat parkir semakin meningkat terutama di kota besar dan di tempat yang padat aktivitas. Tempat rekreasi, kawasan perkantoran, kawasan permukiman, dan kegiatan lainnya menuntut tersedianya tempat parkir.<br />
Hampir semua aktivitas kegiatan di ruang terbuka memerlukan sarana tempat parkir. Kebutuhan akan tempat parkir dalam suatu perancangan tapak lansekap merupakan bagian dari prasarana lingkungan.<br />
<br />
Beberapa pengertian mengenai tempat parkir, adalah sebagai berikut.<br />
1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya, (Poerwadarminta, 1984).<br />
2. Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pads kendaraan dan kebutuhannya (Peraturan Lalu Lintas).<br />
3. Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan/ barang (bermotor maupun tidak bermotor) pads suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996).<br />
4. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir DirekturJenderal Perhubungan Darat).<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Lokasi di mana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Peran fasilitas parkir dalam sistem transportasi dapat dilihat dari fungsinya dalam menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan di tempat-tempat tujuan perjalanan dari pergerakan lalu lintas. Pergerakan-pergerakan lalu lintas tidak timbul dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat dari pergerakan yang menuju ke suatu tempat tujuan perjalanan.<br />
Di tempat tujuan kendaraan akan ditinggalkan selama beberapa waktu, saat pemiliknya menyelesaikan urusannya. Pada saat ditinggalkannya kendaraan inilah sebuah fasilitas parkir memegang peranan penting. Sebuah fasilitas parkir dikatakan berfungsi dengan balk apabila dengan adanya fasilitas parkir tersebut tidak terjadi konflik pada ruas jalan di sekitar lokasi parkir tersebut. Masalah yang timbul pada fasilitas parkir apabila kebutuhan parkir tidak sesuai atau melebihi kapasitas parkir yang tersedia, sehingga kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas, pada ruas jalan sekitarnya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam penentuan tata letak parkir, mempunyai beberapa kriteria antara lain sebagai berikut.<br />
1. Parkir terletak pada muka tapak yang datar.<br />
2. Penempatan parkir tidak terlalu jauh dari pusat kegiatan.<br />
<br />
1. Parkir Terletak pada Muka Tapak yang Datar<br />
Tempat parkir diusahakan berada pada permukaan yang datar. Apabila permukaan tanah asal mempunyai kemiringan, maka perlu dipikirkan penggunaan grading dengan sistem cut and fill. Lokasi permukaan yang datar pada area parkir dimaksudkan untuk menjaga keamanan kendaraan agar parkir dengan aman dan tidak menggelinding.<br />
<br />
2. Penempatan Parkir Tidak Terlalu Jauh dari Pusat Kegiatan<br />
Hubungan pencapaian antara tempat parkir dengan bangunan atau tempat kegiatan diusahakan tidak terlalu jauh. Bila jarak antara tempat parkir dengan pusat kegiatan cukup jauh, maka diperlukan sirkulasi yang jelas dan terarah menuju area parkir.<br />
Ditinjau dari penggunaannya, tempat parkir terbagi atas berikut ini.<br />
• Parkir kendaraan beroda lebih dari 4 (empat), misalkan bus dan truk.<br />
• Parkir kendaraan beroda 4 (empat), misalkan sedan dan mini bus.<br />
• Parkir kendaraan beroda 3 (tiga), misalkan bemo dan motor sispan.<br />
• Parkir kendaraan beroda 2 (dua), misal sepeda dan sepeda motor.<br />
<br />
Ditinjau dari sudut perancangannya (desain) maka kriteria dan prinsip tempat parkir secara garis besar harus memperhatikan faktor berikut.<br />
1. Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir.<br />
2. Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan lugs tempat parkir.<br />
3. Ukuran dari jenis kendaraan yang akan ditampung.<br />
4. Mempunyai keamanan yang balk dan terlindung dari pangs pancaran sinar matahari.<br />
5. Cukup penerangan cahaya di malam hari.<br />
6. Tersedianya sarana penunjang parkir, misal tempat tunggu sopir, tempat sampah.<br />
<br />
1) Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir<br />
Untuk kegiatan yang berlangsung sepanjang waktu, maka tempat parkir perlu dilengkapi dengan penerangan yang Cukup. Penerangan dapat mempergunakan lampu taman setinggi 2,00 meter ataupun penempatan lampu jalan merkuri.<br />
<br />
2) Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat parkir<br />
Luas tempat parkir disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang hendak ditampung. Melalui jumlah kendaraan yang ditampung dapat diketahui perkiraan luas yang dibutuhkan.<br />
<br />
3) Ukuran dari jenis kendaraan yang akan ditampung<br />
Perhatikan standart dan ukuran dari jenis kendaraan yang hendak parkir.<br />
<br />
4) Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari pangs pancaran sinarmatahari<br />
Untuk mengurangi pangs sinar matahari di slang hari, tempat parkir sebaiknya diberikan tanaman peneduh di antara pembatas parkir.<br />
Pemilihan jenis tanaman dilakukan dengan pertimbangan berikut.<br />
• Tanaman berbentuk pohon atau perdu.<br />
• Tanaman cukup kuat, tidak mudah patch.<br />
• Tanaman tidak mengeluarkan getah yang dapat merusak cat kendaraan.<br />
• Tanaman mempunyai tajuk yang lebar dan cukup padat.<br />
• Tanaman mempunyai sistem perakaran yang tidak merusak perkerasan.<br />
• Tanaman tidak menggugurkan dahan dan ranting.<br />
Contoh tanaman pohon untuk tempat parkir antara lain:<br />
• Biola cantik (Ficus benyamina)<br />
• Kiara payung (Filicium desifiens)<br />
<br />
5) Cukup penerangan cahaya di malam hari<br />
Di malam hari, tempat parkir mempunyai penerangan yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">6) Tersedianya sarana penunjang parkir misal tempat tunggu sopir, tempat sampah<br />
Tempat parkir perlu dilengkapi tempat tunggu sopir. Pada tempat tertentu dilengkapi pula dengan pengeras suara untuk memanggil sopir. Karena tempat parkir merupakan area umum, maka diperlukan pula tempat garde jaga untuk penjaga keamanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(7) Bentuk Tempat Parkir<br />
Bentuk tempat parkir kendaraan mempunyai beberapa jenis, yakni<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Parkir tegak lurus (Perpandicular)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Parkir sudut (Angle)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Parkir paralel (Parallel)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Parkir khusus bagi penderita cacat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Parkir tegak lurus (Perpandicular)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(8)Perkerasan dan Konstruksinya<br />
Ditinjau dari segi perkerasan dan konstruksinya dapat dibagi menjadi:<br />
• perkerasan kedap air, dan<br />
• perkerasan yang menyerap air.<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">F. PENCAHAYAAN</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Suasana gelap dan terang dihasilkan karena adanya sumber energi cahaya yang mengarah ke mata manusia. Sumber cahaya yang menuju ke arah mata ditangkap oleh lensa mata dan diteruskan ke otak melalui saraf indra mata. Oleh otak manusia, cahaya tersebut diteruskan ke saraf lainnya hingga menimbulkan perasaan yang bermacam-macam. Secara alamiah sumber cahaya adalah matahari, bulan dan bintang, serta beberapa species makhluk hidup (kunang-kunang).<br />
Sedangkan jenis dan bentuk sumber cahaya buatan antara lain:<br />
1. Api pembakaran<br />
2. Lampu minyak (obor, cempor)<br />
3. Lampu minyak gas (petromak)<br />
4. Lampu pijar (bulb light)<br />
5. Lampu sorot (spot light)<br />
6. Lampu neon (neon light)<br />
<br />
Fungsi cahaya penerangan di malam hari dalam Arsitektur Landsekap sebagai berikut.<br />
a. penerangan cahaya untuk ruang tempat kegiatan (parkir, plaza, dan pedestrian)<br />
b. penerangan cahaya untuk sirkulasi<br />
c. Penerangan cahaya untuk tanaman/pepohonan.<br />
d. Penerangan cahaya untuk perabot lansekap (landscape furniture)<br />
e. Penerangan cahaya untuk kolam/air mancur<br />
f. Penerangan cahaya bagi benda seni (patung, ornamen lansekap)<br />
<br />
1. Dampak Suasana Gelap bagi Manusia<br />
Suasana gelap telah memberikan dampak pada manusia sebagai berikut.<br />
a. Rasa takut<br />
b. Rasa tidak jelas<br />
c. Rasa menyeramkan<br />
<br />
a. Rasa takut<br />
Pernahkah kita merasakan padamnya, lampu ruangan? Suasana menjadi gelap gulita dan kita mempunyai perasaan takut dan cemas. Tidak semua suasana gelap dapat menimbulkan rasa ketakutan. Ketakutan pada suasana gelap lebih banyak disebabkan adanya faktor pengalaman dan kebiasaan. Di daerah yang terbatas sumber cahaya penerangan, suasana bagi masyarakat di sang menjadi hal yang biasa.<br />
Perasaan takut timbul karena faktor pengalaman yang dialami manusia. Misalkan, sejak kecil kita diberikan gambaran bahwa suasana gelap identik dengan rumah hantu. Akibatnya bila kita berada pada suasana tersebut akan terbayangkan rumah hantu yang menakutkan. Apalagi bila suasana gelap terdapat di ruang luar (ruang terbuka) dengan skala ruang yang besar, menyebabkan timbulnya pemikiran negatif terhadap sebuah benda. Namun pada umumnya, suasana gelap kurang memberikan suasana nyaman. Bila kita barn pertama kali memasuki suatu gua yang gelap, kita mempunyai rasa takut dan tegang. Namun, bila gua tersebut telah berulang kali kita singgahi, maka perasaan takut akan menghilang. Ini disebabkan karena kita telah terbiasa.<br />
<br />
b. Rasa Tidak Jelas<br />
Suasana gelap gulita membuat semua benda tidak mempunyai sinar pantulan untuk ditangkap oleh lensa mata. Hingga benda tersebut tidak terlihat dan menjadi tidak jelas bentuknya.<br />
<br />
c. Rasa Menyeramkan<br />
Perasaan menyeramkan terhadap ruang dapat terjadi karena suasana gelap serta skala ruang yang luas dan langit-langit yang tinggi. Pernahkah kita mengunjungi tempat pemakaman (kuburan) di malam hari? Dalam suasana yang sepi, sinar penerangan yang terbatas, skala ruang yang terbuka dengan langit yang terbentang luas dan bentuk nisan, tentunya akan menimbulkan rasa seram. Atau bila kita berada pada suatu bangunan berskala besar dengan cahaya penerangan yang terbatas, kadang kala kita mempunyai persepsi menyeramkan pada bangunan tersebut. Jadi, perasaan menyeramkan terhadap ruang dapat ditimbulkan oleh faktor skala dan cahaya penerangan di samping faktor bentuk, warna, serta teksturnya.<br />
Dalam perancangan Arsitektur Lansekap, suasana gelap dan terang dapat menghasilkan suatu Mai dan kesan yang menarik terhadap tapak. Tata letak sumber cahaya terhadap benda atau elemen lansekap menyebabkan terjadinya bayang-bayang yang menimbulkan rangsangan beraneka ragam.<br />
Untuk mendapatkan cahaya terang, peletakan sumber cahaya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian.<br />
• Sumber cahaya di atas mata manusia.<br />
• Sumber cahaya setinggi mata man usia.<br />
• Sumber cahaya di bawah mata manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dilihat dari segi arah sumber cahaya, dapat pula dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian.<br />
• Arah cahaya tegak lurus ke bawah.<br />
• Arah cahaya tegak lures ke alas.<br />
• Arah cahaya membentuk sudut.<br />
<br />
a) Penerangan cahaya sebagai aksentuasi<br />
Cahaya dapat digunakan untuk memperjelas elemen atau benda yang akan dijadikan aksentuasi. Misalkan, bila ingin menonjolkan karakter batang pohon maka kita menempatkan sumber cahaya di bawah pohon dengan sinar ke arah batang dan dahan pohon dimaksud. Hal ini menimbulkan suasana romantis terhadap ruang di sekitarnya. Warna sinar akan membantu dalam menciptakan aksentuasi sesuai tujuan yang diinginkan.<br />
b) Penerangan cahaya sebagai pembentuk bayang-bayang<br />
Efek bayangan yang terjadi akibat sinar cahaya terhadap dinding akan memberikan kesan visual yang atraktif. Bentuk bayang-bayang dapat diatur dengan memindahkan sumber cahaya dari sudut tertentu.<br />
c. Penerangan cahaya sebagai refleksi <br />
d. Penerangan cahaya sebagai pengarah sirkulasi<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">G. POLA LANTAI/PATTERN</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pembentukan pola-pola lantai berkaitan dengan perkerasan lantai itu sendiri. Perkerasan lantai tergantung dari bahan atau material perkerasan yang dipergunakan. Dalam Arsitektur Lansekap, perkerasan merupakan bagian dari material yang dipergunakan dalam penyelesaian desain lansekapnya terutama pada tempat-tempat yang mempunyai intensitas kegiatan tinggi. Intensitas penggunaan lantai perkerasan yang tinggi antara lain pada jalan setapak, jalan masuk kendaraan, tempat parkir, area bermain, plaza tempat berkumpul, dan area tempat duduk.<br />
Berbagai bahan/material yang dapat dimanfaatkan untuk perkerasan lantai antara lain kerikil, batu lempeng, semen, aspal, beton, batu koral, ubin keramik, dan batu bats. Untuk pembentukan lantai perkerasan jarang dipergunakan bahan-bahan soft material (rumput).<br />
Dua segi yang perlu diperhatikan dalam pembentukan perkerasan adalah segi fungsional dan segi estetikanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Segi fungsi mencakup antara lain:<br />
1. kegunaan dan pemanfaatan lantai perkerasan;<br />
2. waktu pemakaian kegiatan siang atau malam hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Segi estetika mencakup antara lain:<br />
1. bentuk desain perkerasan sesuai tema rancangannya;<br />
2. ukuran dan patokan umum;<br />
3. penggunaan bahan, balk bentuk, tekstur, maupun warna;<br />
4. keamanan konstruksi;<br />
5. pola lantai atau pattern.<br />
<b><br />
1. Kegunaan dan Pemanfaatan Lantai Perkerasan</b><br />
Hampir setiap desain lansekap berkaitan dengan penggunaan lantai perkerasan. Pemanfaatan lantai perkerasan ini sebagai usaha untuk memberikan kenyamanan yang optimal bagi pemakai. Ada beberapa konsep rancangan yang tidak memerlukan lantai perkerasan namun cukup dikeraskan saia (misal hamparan pasir, hamparan koral). Hal ini tergantung fungsi penggunaan lantai tersebut. Untuk suatu lapangan voli pantai atau jogging tracktentunya lantai perkerasan cukup dipadatkan. Atau konsep perkerasan jalan pintu masuk halaman rumah jika ingin mengeluarkan suara tertentu cukup diberikan hamparan batu koral yang akan berbunyi bila diinjak.<br />
Umumnya lantai dasar mempergunakan perkerasan. Namun perlu diperhatikan material perkerasannya. Untuk penggunaan dengan intensitas tinggi dapat memanfaatkan bahan beton, rabat beton, ubin keramik atau paving.<br />
Untuk penggunaan yang spesifik (misal area bermain anak, lapangan olahraga, dan cagar slam) dapat digunakan lantai alami misalnya pasir, rerumputan, dan tanah yang dipadatkan.<br />
Hal yang perlu diperhatikan dari lantai perkerasan di ruang terbuka adalah genangan air hujan. Hindarkan genangan air dengan menerapkan kemiringan lantai menuju arch drainase.<br />
Artinya, penggunaan lantai perkerasan harus disesuaikan dengan fungsi kegiatannya.<br />
<br />
<b>2. Waktu Kegiatan Siang atau Malam Hari</b><br />
Bila waktu aktivitas penggunaan lantai dilakukan malam hari, diperlukan adanya cahaya penerangan untuk memperjelas pola lantai yang dirancang. Penggunaan di siang hari agar diperhatikan pemilihan bahan yang tidak memantulkan pangs sinar matahari.<br />
<b><br />
3. Bentuk Desain Perkerasan</b><br />
Dalam pembentukan desain lantai perkerasan harus sejalan dengan tema rancangannya. Pads dasarnya pola lantai dapat berbentuk alami, bulat, segitiga, segi empat, segi enam, segi delapan ataupun variasi dari pola tersebut. Sebagai contoh, bila tema rancangan adalah kedisiplinan maka dapat diterapkan pola segi empat dengan garis lurus yang mencerminkan karakter tegas. Bila tema rancangan petualangan, bentuk pola lantai dapat mengambil bentuk yang atraktif dan alami.<br />
<b><br />
4. Ukuran dan Patokan Umum</b><br />
Dalam menentukan besaran pola lantai sebaiknya menggunakan standar umum yang berlaku setempat misalkan standar ukuran ruang gerak manusia. Sebagai contoh besaran untuk lantai pejalan kaki bagi 2 orang mempunyai lebar 1,50 meter. Untuk ruang gerak bebas manusia memerlukan lugs 4 meter persegi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
5. Penggunaan Material, Baik Bentuk, Tekstur, maupun Warna</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Telah diuraikan di atas bahwa perkerasan berkaitan dengan penggunaan bahan keras. Oleh karena itu dalam desain, bentuk bahan, tekstur, dan warna menjadi satu pemikiran yang Baling berhubungan. Kadang-kadang suatu pola lantai menggunakan beberapa macam material untuk menghasilkan kombinasi dan variasi yang menarik. Hal yang perlu diperhatikan dalam desain, yaitu bagaimana agar peralihan antara 2 bahan yang berbeda itu dapat menghasilkan pola kesatuan (unity). Demikian halnya dengan tekstur bahan. Hindarkan penggunaan tekstur halus, licin, dan berkilat pada perkerasan yang langsung menerima pancaran sinar matahari. Hal ini mengakibatkan pantulan sinar dan pangs pada lantai.<br />
<b><br />
6. Keamanan Konstruksi</b><br />
Tidak lepas pula segi keamanan konstruksi. Lantai perkerasan untuk keperluan aktivitas yang relatif berat (misalkan lapangan olahraga, area parkir, atau lintasan sepeda), diperlukan kekuatan pondasi dan konstruksi yang kuat. Bahkan dapat pula ditambahkan dengan penulangan di dasar lantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
7. Pola Lantai (Pattern)</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Penggunaan lantai perkerasan juga perlu memperhatikan pola (pattern) yang dirancang. Pola-pola yang dimaksud antara lain pola grid, pola kotak, pola sisik ikan, pola bulat, pola kombinasi, dan sebagainya.<br />
Fungsi dan penerapan pola lantai perkerasan adalah:<br />
a. Memberi kesan batasan ruang maya.<br />
b. Memperkecil skala ruang lantai.<br />
c. Menambah nilai keindahan lingkungan.<br />
d. Membuat lantai tidak terlalu polos.<br />
e. Memberikan kesan intim dan atraktif.<br />
f. Memberikan pengarahan menuju suatu objek.<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">H. KENYAMANAN</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, balk dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya, atau lainnya. Hubungan yang harmonis dimaksud adalah keteraturan, dinamis, dan keragaman yang Baling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia. Sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia dalam melaksanakan kegiatannya.<br />
<br />
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan<br />
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan antara lain:<br />
a. Sirkulasi<br />
b. lklim atau kekuatan alam<br />
c. Bising<br />
d. Aroma (bau-bauan)<br />
e. Bentuk<br />
f. Keamanan<br />
g. Kebersihan<br />
h. Keindahan<br />
<br />
<b>a. Sirkulasi</b><br />
Sistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tapak sehingga merupakan pergerakan dari ruang satu ke ruang yang lain. Kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang kurang balk, misalnya kurangnya kejelasan sirkulasi, tidak adanya hierarki sirkulasi, tidak jelasnya pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan, penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda (misal trotoar dijadikan tempat berjualan). Untuk hal tersebut, hendaknya diadakan pembagian sirkulasi antara manusia dan kendaraan.<br />
1) Sirkulasi kendaraan<br />
Secara hierarki dapat dibagi menjadi 2 (dua) jalur kendaraan, yakni,<br />
Jalurdistribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi Oalur cepat) dan<br />
Jalurakses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan. Kedua jalur tersebut perlu dipisah untuk memperlancar lalu lintas. Fasilitas penunjang berupa rambu-rambu lalu lintas dan ruang parkir harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia.<br />
2) Sirkulasi manusia<br />
Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau mall yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas penyeberang.<br />
<br />
<b>b. lklim atau Kekuatan Alam</b><br />
1. Radiasi sinar matahad<br />
Dapat mengurangi rasa nyaman terutama pada daerah tropik, khususnya di slang hari, maka diperlukan adanya peneduh. Hal ini tidak berlaku bagi daerah rekreasi di pantai karena pada daerah tersebut sinar matahari merupakan potensi atraktif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Angin<br />
Arah angin pada suatu daerah perlu diperhatikan dalam pengolahan tata ruang luar. Hal ini dimaksudkan agar tercipta pergerakan angin mikro yang sejuk dan menyenangkan bagi kegiatan manusia. Pada ruang terbuka yang lugs jika diperlukan dapat ditempatkan elemen¬elemen penghalang angin (windbreak) agar kecepatan angin kencang dapat diperlambat sehingga tercipta suasana yang nyaman.<br />
Untuk daerah tropik, temperatur di siang hari relatif cukup pangs. Apalagi pada ruang terbuka yang sedikit pepohonan. Untuk mendapatkan iklim mikro yang sejuk maka perlu ditempatkan pohon peneduh dengan tajuk melebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Curah hujan<br />
Faktor ini sering menimbulkan gangguan terhadap aktivitas manusia di ruang luar. Oleh karenanya perlu disediakan tempat berteduh apabila terjadi hujan (shelter, gazebo).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">4. Temperatur<br />
Untuk daerah tropik, temperatur di siang hari relatif cukup panas. Apalagi pada ruang terbuka yang sedikit pepohonan. <br />
<br />
<b>c. Kebisingan</b><br />
Pada daerah yang padat misal perkantoran dan industri, kebisingan adalah masalah pokok yang dapat mengganggu kenyamanan bagi penduduk di sekitarnya. Oleh karenanya untuk mengurangi kebisingan tersebut dapat kita pakai tanaman dengan pola dan ketebalan yang rapat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
d. Aroma atau Bau-bauan</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Terutama pada daerah pembuangan sampah maka bau yang tidak enak akan tercium oleh orang yang melaluinya. Untuk mengurangi hal tersebut, maka sumber bau tersebut dilokalisasikan dan ditempatkan pada area yang tertutup dari pandangan visual serta dihalangi oleh tanaman pepohonan/semak ataupun dengan peninggian muka tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
e. Bentuk</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Bentuk elemen landscape furniture harus disesuaikan dengan ukuran standar manusia agar Skala yang dibentuk mempunyai rasa nyaman. Sebagai contoh, bentuk bangku taman harus mempunyai fungsi yang jelas dan sesuai ukuran agar bila dimanfaatkan oleh manusia akan terasa nyaman.<br />
<b><br />
f. Keamanan</b><br />
Keamanan merupakan masalah yang penting, karena ini dapat mengganggu dan menghambat aktivitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencakup segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen lansekap, tata letak elemen, bentuk elemen, dan kejelasan fungsi.<br />
<b><br />
g. Kebersihan</b><br />
Sesuatu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga menambah rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah dan bau¬bauan yang tidak menyenangkan. Untuk memenuhi hal tersebut kiranya perlu ditempatkan dan disediakan baksampah sebagai elemen lansekap serta tempat pembuangannya. Selain itu pada daerah tertentu yang menuntut kebersihan tinggi, pemilihan jenis tanaman pohon dan semak agar memperhatikan kekuatan daya rontok daun dan buah.<br />
<b><br />
h. Keindahan</b><br />
Keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan guna memperoleh kenyamanan. Hal tersebut mencakup masalah kepuasan batin dan panca indra, hingga rasa nyaman dapat diperoleh. Sulit untuk menilai suatu keindahan. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Kapan sesuatu benda dikatakan indah? Namun dalam hal nyaman maka keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk, warna dan komposisi susunan tanaman, serta komposisi elemen perkerasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br />
I. DRAINASE</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Drainase atau saluran pembuangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perancangan tapak. Ruang luar suatu tapak yang telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna. Genangan air yang tidak terencana menyebabkan efek visual yang kurang baik, selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi pada tanah permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan rumput menjadi rusak dan coati, demikian pula dengan tanaman hias. Pengadaan saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan. Penempatan dan pemikiran tentang sistem saluran pembuangan air limbah atau air hujan bukanlah perkara mudah. Diperlukan adanya suatu pemikiran yang komprehensif mengingat saluran pembuangan merupakan suatu jaringan yang berhubungan dengan saluran perkotaan. Oleh karenanya pertimbangan terhadap sistem aliran air dan bentuk-bentuk saluran perlu diperhatikan.<br />
Untuk pengolahan tapak dengan permukaan tanah yang bergelombang atau berkontur, maka pemecahan masalah drainase atau saluran air lebih remit dibandingkan dengan permukaan tanah yang relatif rata. Namun kedua bentuk permukaan tanah tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian terhadap saluran pembuangan. Pada tanah yang berkontur, aliran air akan bergerak dari kontur tertinggi menuju kontur terendah. Artinya akan selalu terjadi aliran air secara alamiah. Sedangkan pada tapak dengan tanah yang relatif datar, maka kemiringan saluran perlu diperhitungkan agar air buangan dapat mengalir menuju saluran pembuangan kota.<br />
<br />
<b>1. Sumber Aliran Air</b><br />
Air pada hakikatnya dapat bersifat statis dan dinamis yang dapat menimbulkan kerusakan dan keuntungan bilamana air bergerak. Bergeraknya air menjadi suatu aliran disebabkan karena adanya daya tarik bumi (gravitasi), serta tekanan yang dapat menuju ke semua arch.<br />
Cepat lambatnya aliran air di atas tanah tergantung dari kemiringan tanah dan daya resap tanah. Daya resap (masuknya air ke dalam tanah) tergantung pada besar kecilnya pori-pori tanah itu sendiri.<br />
Air yang mengalir di permukaan tanah berasal dari:<br />
• buangan air hujan, dan<br />
• buangan air sisa kegiatan manusia.<br />
<br />
Di daerah beriklim tropis, hujan turun sepanjang tahun, terutama pada daerah dataran tinggi atau daerah pegunungan. Site atau tapak rancangan yang terletak pada daerah tersebut, memiliki aliran air hujan yang cukup banyak dan memungkinkan terjadi banyaknya genangan air sehingga diperlukan saluran pembuangan yang intensif.<br />
Yang dimaksudkan dengan air buangan sisa (limbah cair) kegiatan manusia adalah air buangan yang berasal dari pemakaian air untuk mandi, cuci, WC, dan penyiraman pemeliharaan tanaman.<br />
Sebelum menentukan sistem dan bentuk saluran pembuangan, maka perlu diketahui bebprapa hal yang menyangkut tentang air.<br />
<b><br />
2. Sifat Air</b><br />
Air adalah zat cair yang mempunyai permukaan rata. Karena pengaruh gravitasi maka permukaan air selalu horizontal; tidak berwarna dan tembus cahaya (dalam keadaan murni); mempunyai warna dan keruh (bila telah tercemar); tidak berbentuk kekal selalu berubah sesuai dengan tempatnya. Air yang mengalir dapat membawa benda-benda yang telah lapuk, menjadi butiran kasar dan halus, menuju tempat yang lebih rendah.<br />
Volume air dinyatakan dengan satuan liter, berat air selalu dinyatakan dengan satuan kilogram per liter dan kecepatan air dinyatakan dengan satuan isi volume/kubikasi per detik (ml/detik). Aliran kecepatan air permukaan tanah tergantung dari kemiringan tanah, kondisi tanah (besar kecilnya pori-pori tanah), banyaknya tanaman permukaan tanah, dan pengaruh gravitasi bumi.<br />
<b><br />
3. Sistem Saluran Pembuangan</b><br />
Untuk menentukan sistem saluran pembuangan perlu diketahui terlebih dahulu hal berikut.<br />
a) Tujuan dan sasaran dari rancangan tapak yang direncanakan. Misal sebagai lapangan golf, lapangan olahraga, rekreasi, atau lainnya. Untuk lapangan golf, sistem saluran pembuangan air hujan mempergunakan sistem saluran bawah tanah, demikian pula dengan lapangan sepak bola.<br />
<br />
b) Perbedaan ketinggian antara lokasi saluran induk buangan kota dengan lokasi daerah genangan air atau lokasi tapak. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan perbedaan elevasi dasar saluran terhadap saluran lainnya; kecepatan aliran air permukaan atau air buangan; berapa banyak air permukaan dapat meresap ke dalam tanah; dan berapa banyak tanaman yang dapat menahan run off di sekitar tapak.<br />
c) Volume air buangan yang hendak ditampung dan dialirkan. Hal ini diperlukan untuk menghitung secara matematik berdasarkan rumus¬rumus kapasitas daya tampung air guna menentukan besaran ukuran saluran.<br />
<br />
Tentang hubungan antara sistem saluran pembuangan dengan aliran air permukaan, White, dalam buku Concept Source Book (terjemahan Onggo Diputro, Penerbit Intermedia Bandung) menuliskan pemecahan konsep sebagai berikut.<br />
1. Sistem aliran air terbagi menjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah.<br />
2. Untuk mempermudah aliran air, maka peletakan massa bangunan diusahakan pada tempat yang tinggi atau naikkan bangunan di atas gundukan tanah.<br />
3. Hindarkan drainase saluran pembuangan yang berada di bawah bangunan atau perkerasan.<br />
4. Hindarkan peletakan massa bangunan pada tanah yang rawan banjir atau pada cekungan permukaan.<br />
5. Hindarkan daerah-daerah yang terendam air dan susah dikeringkan.<br />
6. Manfaatkan tempat-tempat yang diperkeras sebagai pengalir air.<br />
7. Kumpulkan pengaliran air menuju arch reservoir (penampung air buangan), kolam, atau danau.<br />
8. Alirkan air ke saluran pembuangan di dalam tapak dan salurkan ke saluran pembuangan di jalan utama (riot kota).<br />
9. Jangan limpahkan drainase pada lahan di sebelah tapak.<br />
10. Alirkan air ke tepi tapak atau ke sudut tapak dan alirkan ke tempat yang rendah.<br />
11. Alirkan air ke pusat saluran utama dan keluarkan dari tapak.<br />
12. Gunakan perkerasan jalan di dalam tapak sebagai pengalir air menuju saluran pembuangan.<br />
13. Manfaatkan kontur secara alamiah.<br />
14. Mengubah kontur untuk mengalirkan air seperti yang diinginkan.<br />
<b><br />
4. Saluran Pembuangan</b><br />
Saluran pembuangan terdiri dari:<br />
a. saluran pembuangan air di atas tanah (Open channels), dan<br />
b. saluran pembuangan air di dalam tanah (Subsurface strom drains)<br />
Saluran air pembuangan di atas tanah dapat dibuat dengan tertutup ataupun terbuka. Sedangkan saluran pembuangan air dalam tanah umumnya tertutup.<br />
<br />
a. Saluran Terbuka dan Saluran Tertutup di Atas Tanah (Open Channels)<br />
Untuk saluran di atas tanah, konsep dasar secara umum dikenal adanya saluran primer (saluran utama), saluran sekunder, (saluran penghubung) dan saluran tersier (saluran penampung).<br />
• Saluran primer merupakan saluran induk atau saluran utama dalam tapak yang berhubungan dengan saluran buangan air di luar tapak atau saluran kota. Saluran ini menampung debit air yang berasal dari seluruh tapak untuk dialirkan ke luar tapak.<br />
• Saluran sekunder adalah saluran yang berhubungan dengan saluran induk di dalam tapak. Merupakan saluran penampung dari saluran tersier.<br />
• Saluran tersier, merupakan saluran penampung air buangan yang terdekat dengan genangan air atau sumber air buangan.<br />
Ketiga saluran tersebut sating berhubungan sesuai dengan hie¬rarkinya. Saluran pembuangan di atas tanah dapat dibuat secara alamiah dengan mengolah permukaan tanah ataupun dibuat dengan perkerasan. Agar mendapatkan kesan visual yang lebih balk, maka saluran tersebut dapat ditutup dengan penutup beton (dekker) ataupun dengan grill besi di sepanjang saluran atau tempat-tempat tertentu seperti perpotongan dengan lintasan kendaraan atau manusia.<br />
<br />
Bentuk-bentuk saluran pembuangan di atas tanah<br />
Ada beberapa bentuk dan macam desain saluran pembuangan atas tanah, antara lain sebagai berikut.<br />
a. Bentuk saluran pembuangan dengan membentuk muka tanah.<br />
b.Bentuk saluran pembuangan dengan kontruksi perkerasan.<br />
c. Saluran Pembuangan Air di Dalam Tanah (Subsurface Strom Drains)<br />
<br />
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Saluran pembuangan air bawah tanah dipergunakan pada tapak yang sangat lugs atau sangat terbatas dan berada di ruang luar. Juga tergantung dari jenis kegiatan yang diinginkan. Misal pada tapak lapangan sepak bola, lapangan golf, dan lapangan olahraga lainnya. Atau taman dengan Was yang relatif kecil, namun didominasi oleh hamparan rumput. Keuntungan menerapkan saluran pembuangan dengan sistem (subsur¬face stroms drains) adalah lapangan menjadi tidak terganggu oleh adanya saluran pembuangan Berta kesan visual menjadi menarik dan indah.<br />
Hal-hat yang berkaitan dengan penggunaan sistem saluran bawah tanah adalah sebagai berikut.<br />
<br />
1) Tersedianya bak kontrol (man hole)<br />
Bak kontrol ini berguna sebagai lubang penangkap aliran air permukaan menuju saluran bawah tanah. Di samping itu berfungsi pula sebagai tempat penangkap benda-benda atau sampah yang terbawa oleh aliran air, tempat penangkap dan resapan air buangan hujan yang kemudian diserap oleh saluran pipa bawah tanah untuk dialirkan.<br />
<br />
2) Besaran lubang saluran<br />
Lubang saluran dapat dibuat dengan penempatan besi beton, pipa<br />
PVC atau pipa besi, ataupun dibuat dari beton bertulang. Besaran diameter saluran perlu diperhitungkan agar dapat menampung aliran air buangan.<br />
<br />
3) Kemiringan dasarsaturan<br />
Agar air buangan dapat mengalir dengan lancar, diperlukan perhitungan kemiringan dasar pipa.<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4915082317920741611" name="_GoBack"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 115%;">J. REKAYASA LANSEKAP</span></b></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Profesi Arsitektur Lansekap sangatlah kompleks, memperlihatkan hubungan antara berbagai disiplin ilmu serta merupakan salah satu profesi yang pen uh dengan nilai-nilai pertimbangan dalam tanggung jawab atas lingkungan yang lestari dan berguna bagi umat manusia.<br />
Perancangan lansekap merupakan pemikiran kombinasi antara elemen material lunak dan keras untuk menciptakan ruang luar, serta menghasilkan karya desain lansekap secara teknis dan bernilai seni. Namun penyajiannya harus memperhatikan aspek dan patokan teknis, jelas (akurat), dan yang paling penting adalah dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan pada saat pembangunan dan pasta pembangunannya.<br />
Rekayasa lansekap pada hakikatnya merupakan perpaduan antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam suatu perancangan lansekap yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, maka profesi Arsitektur Lansekap bertindak sebagai koordinator dan bertanggung jawab atas desain yang dihasilkan. Oleh karenanyaArsitek Lansekap harus mempunyai pengertian yang Was tentang masalah konstruksi. Kemampuan memahami, menguasai, dan mengaplikasikannya ke dalam desain adalah bagian penting termasuk di dalamnya menerjemahkan gambar-gambar detail rancangan.<br />
Dalam hal pengolahan muka tanah, elemen keras (hard material)<br />
diperlukan pengetahuan tentang rekayasa lansekap yang berhubungan<br />
dengan lansekap, terutama mengenai bang unan-bang unan penunjangnya.<br />
</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Pentingnya rekayasa lansekap bagi perancangan ruang luar adalah:<br />
1. Agar di dalam penyelesaian detail konstruksi elemen atau bahan lansekap dapat dipertajam dan diperjelas.<br />
2. Agar dapat mempertimbangkan dan memperkirakan anggaran biaya pelaksanaan dan pembangunan proyek dengan memperhatikan struktur konstruksi, penggunaan material, dan lamanya waktu pekerjaan. Di samping itu akan mempengaruhi penampilan dan kualitas desain lansekap yang dihasilkan.<br />
3. Agar gambar-gambar kerja yang dihasilkan memiliki informasi yang akurat, jelas dari segi ukuran, kekuatan, serta mempermudah dalam pengendalian pelaksanaan.<br />
4. Agar dapat berkomunikasi dengan berbagai disiplin ilmu yang terkait dalam penyelesaian proyek lansekap sehingga dapat sating mengisi dan membantu.<br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rekayasa lansekap sebagai berikut.<br />
a. Pembentukan dan pengolahan muka tanah<br />
b. Struktur-struktur dalam lansekap<br />
c. Sistem utilitas dalam lansekap<br />
d. Gambar kerja<br />
<br />
<b>1. Pembentukan dan Pengolahan Muka Tanah</b><br />
Pembentukan dan pengolahan muka tanah merupakan bagian yang paling dasar bagi perancangan lansekap. Hal ini disebabkan hampir seluruh pekerjaan dan perancangan lansekap selalu berhubungan dengan pemanfaatan muka tanah. Pengolahan muka tanah dalam Arsitektur Lansekap dimaksudkan agar muka tanah dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan menghindari terjadinya kerusakan muka tanah.<br />
Topografi muka tanah, dapat dibiarkan seperti apa adanya atau dirusak bentuknya dengan penambahan tanah urug, ataupun diubah bentuknya dengan memanfaatkan kondisi awal. Ruang luar yang diciptakan akan berhubungan erat dengan karakteristik muka tanah. Pada dasarnya perancangan lansekap adalah usaha pengolahan dan pemanfaatan muka tanah seperti dituliskan oleh American Society of Landscape Architects (ASLA) ... the stewardship of the land.<br />
<br />
Dari uraian di atas, maka dalam rekayasa pembentukan dan pengolahan muka tanah meliputi (baca buku Landphair, 1979, Landscape Architecture Construction):<br />
1. Penerapan grading<br />
2. Penyesuaian terhadap sirkulasi<br />
3. Pengaruh aliran air<br />
<br />
1. Penerapan Grading<br />
Dalam grading hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. <br />
a. Kondisi tanah<br />
Kondisi karakteristik struktur tanah (soil) akan mempengaruhi grading yang rfibentuk. Karakteristik tanah terbagi dalam 3 (tiga) kategori, yakni (1) karakteristik tanah pertanian; (2) karakteristik tanah dalam arti geologi; (3) karakteristik tanah dalam arti rekayasa. Tanah pertanian mempunyai jenis tertentu untuk pemanfaatan sebagai lahan pertanian. Tanah dalam kategori geologis memiliki jenis, struktur, dan klasifikasi yang berbeda sate dengan lainnya. Sedangkan secara rekayasa tanah mem-punyai kekuatan dan daya dukung tertentu terhadap bangunan di atasnya atau pembangunan secara fisik lainnya. Rekayasa yang dimaksud mempunyai kaftan dengan ketiga unsur karakteristik tersebut. Mengetahui pengaruh kondisi tanah terhadap gradingadalah upaya agar muka tanah yang dibentuk dapat terhindar dari bahaya longsor serta sekaligus menjaga keamanan muka tanah.<br />
<br />
b. Peta dasar<br />
Peta dasar yang dimaksud adalah peta topografi dengan skala dan ukuran yang jelas dan akurat. Untuk perencanaan grading yang biasa<br />
dipergunakan adalah dalam skala 1 : 1.000 atau 1 : 500.<br />
<br />
c. Gambaran bentuk tapak <br />
Penggambaran bentuk kontur dalam tapak merupakan garis-garis<br />
putus yang tersusun dengan notasi ukuran yang menunjukkan ketinggian muka tanah. Ini menunjukkan bentuk dari muka tanah bila kita memproyeksikan garis tersebut ke dalam gambar potongan.<br />
Arsitek lansekap perlu menghayati bentukan dari garis-garis kontur tersebut agar mempunyai gambaran terhadap bentuk muka tanah.<br />
<br />
d. Penafsiran pada kontur<br />
Arsitek lansekap yang tidak dapat menghayati bentuk kontur tentunya akan sulit untuk mengetahui bentukan muka tanah yang diinginkan. Di bawah ini tergambar beberapa contoh muka tan ah terhadap suatu garis kontur (diambil dari Landphair, 1979, Landscape Architecture Construction).<br />
<br />
e. Hukum six cardinal garis kontur <br />
• Hukum tersebut menguraikan bahwa:<br />
• garis konturselalu berpasangan,<br />
• garis kontur tidak pernah berpotongan,<br />
• garis kontur mempunyai perbedaan tinggi yang sama,<br />
• garis kontur biasanya menutup,<br />
• garis kontur tidak pernah bersinggungan dan berimpit, dan<br />
• garis kontur dapat memberikan identitas, misal arch aliran air.<br />
<br />
f. Penyesuaian grading<br />
Penambahan dan pemotongan muka tanah (Cut and Fil/). <br />
1) Grading di sekitar bangunan<br />
<br />
g. Standar dan patokan grading plan<br />
Ada 4 (empat) pertimbangan dan kriteria dalam penggunaan standar grading, yaitu<br />
- pertimbangan iklim,<br />
- pertimbangan karakter dari topografi,<br />
- pertimbangan kondisi struktur tanah, serta<br />
pertimbangan visual.<br />
Keempat kriteria dan pertimbangan tersebut menjadi dasar dalam perhitungan pembentukan grading dan penggunaan standar atau patokan.<br />
Rumus dasar dalam perhitungan grading adalah:<br />
<br />
D=Gx L<br />
Keterangan:<br />
D = perbedaan ketinggian antara muka tanah<br />
L = panjang atau jarak<br />
G = slope atau lereng muka tanah<br />
<br />
h. Perhitungan cut and fill<br />
Perhitungan cut and fil/diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan tanah urug. Perhitungan volume tanah urug dapat diperoleh dengan mempergunakan alat bantu, yaitu planimeter.<br />
<br />
2. Penyesuaian terhadap Sirkulasi<br />
a. Pembentukan muka tanah erat kaitannya dengan sirkulasi yang dirancang. Sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan perlu memperhatikan patokan standar, sistem konstruksi, ketebalan penampang sirkulasi dan kekuatannya.<br />
b. Pada sirkulasi yang mendaki atau menurun, perlu dipertimbangkan sudut kemiringan jalan. Bilamana diperlukan tangga maka penggunaan standar ketinggian anak tangga menjadi pertimbangan agar sudut kemiringan tangga tidak terialu curam. Penggunaan border (lantai rata di antara anak tangga berfungsi sebagai tempat ber¬istirahat dan mengurangi kecuraman tangga) kemungkinan diperlu¬kan. Semua ini akan mempengaruhi pembentukan muka tanah yang disesuaikan dengan desain pola sirkulasi yang diinginkan.<br />
c. Demikian pula sirkulasi pada daerah datar namun di desain dalam posisi yang berkelok ke kiri atau ke kanan, maka penyesuaian kemiringan muka tanah perlu dipikirkan. Dimaksudkan, agar tercipta kenyamanan dan keamanan pemakai sirkulasi terutama pada sirkulasi bagi kendaraan yang berkecepatan tinggi.<br />
<br />
3. Pengaruh Aliran Air<br />
a. Pembentukan dan pengolahan muka tanah akan menyebabkan terjadinya perbedaan ketinggian tanah. Bila ini terjadi maka akan timbul masalah tergenangriya air pada titik terendah yang menyebabkan banjir serta tanah longsor.<br />
b. Mempertimbangkan masalah yang diakibatkan oleh hujan.<br />
c. Dengan kesadaran bahwa akan terjadi aliran air, maka perlu dipikirkan sistem drainase (saluran pembuangan) permukaan, subsistem aliran air bawah tanah.<br />
<br />
<b>2. Struktur dalam Lansekap</b><br />
Pengetahuan tentang struktur dalam lansekap didasarkan pada hal <br />
hal berikut.<br />
a. Pengetahuan Material atau Bahan Lansekap<br />
Telah di uraikan pada bahasan terdahulu tentang material atau bahan lansekap yang dipergunakan dalam merancang. Dalam struktur konstruksi, penguasaan material atau bahan lansekap perlu dipahami, dikuasai tentang bentuk, fungsi, ukuran, warna, kekuatan, sistem pemasangan, serta pengaruhnya terhadap bahan lainnya.<br />
b. Dasar Ilmu Mekanika dan Keseimbangan<br />
Struktur konstruksi dalam desain berkaitan erat dengan ilmu mekanika teknik. Penguasaan terhadap ilmu mekanika sangat berguna untuk mengetahui kekuatan suatu bahan atau material terhadap gaya tekan dan gaya tarik yang terjadi. Demikian pula dengan memadukan suatu bahan terhadap bahan lainnya.<br />
c. Teknik Konstruksi Kayu<br />
Konstruksi banyak digunakan dalam desain lansekap. Kecenderungan penggunaan bahan kayu ini disebabkan karena tekstur kayu serta warna kayu lebih menampilkan kesan alamiah. Oleh karenanya cars mengikat dan sistem penyambungan kayu perlu dikuasai. Demikian pula struktur konstruksi kayu. Perihal jenis kayu perlu dipelajari, karena setiap jenis kayu mempunyai kelebihan dan kekurangan pada suatu kondisi tertentu ataupun terhadap cuaca yang terjadi serta serangan rayap.<br />
d. Teknik Konstruksi Beton<br />
Beton adalah campuran antara semen, pasir, air, dan koral. Kekuatan material beton jauh lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan material kayu. campuran beton mempunyai perbandingan tertentu tergantung dari beban ketahanan yang diinginkan (baca buku standar Mutu Beton Indonesia). Dalam Arsitektur Lansekap, beton banyak digunakan untuk membentuk permukaan jalan setapak, pedestrian, bangku taman, tembok pembatas, dinding penahan tanah, pondasi lampu taman, bak bunga, kolam hias, dan kolam air mancur.<br />
Beton bertulang adalah beton yang diberikan penulangan (besi beton dengan ukuran diameter tertentu) di dalamnya, agar daya kekuatan beton dan kelenturannya bertambah kuat. Untuk membentuk beton diperlukan adanya cetakan beton atau bekisting yang dapat terbuat dari papan kayu, multipleks, atau cetakan besi. Melalui cetakan tersebut, bentuk dirancang dan digubah sesuai dengan fungsi dan estetika yang diinginkan.<br />
e. Teknik Rekayasa Pengamanan Muka Tanah<br />
Dengan adanya pengolahan bentuk tanah melalui sistem grading, kemungkinan akan terjadinya longsor terutama pada bentuk permukaan tanah yang mempunyai sudut kemiringan yang terjal. Untuk itu diperlukan adanya Dinding Penahan Tanah (DPT) atau Retaining Wall.<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan DPT adalah faktor kekuatan DPT, bentuk struktur DPT, dan penampilan luar DPT.<br />
<br />
a. Faktor kekuatan DPT<br />
Sangat tergantung dari gaya yang terjadi dari kemiringan tanah yang langsung mendorong dinding penahan. Bila perhitungan gaya tersebut telah diketahui, maka besaran dan ketebalan dinding dapat diperhitungkan. Artinya, DPT sangat tergantung dari perhitungan gaya tekanan tanah terhadap dinding.<br />
<br />
b. Bentuk struktur DPT<br />
Mempunyai 2 (dua) bentuk dasar yaitu:<br />
1. Bentuk DPT tegak, biasanya digunakan untuk menahan tanah dengan pengaruh gaya yang kecil dan sudut kemiringan yang datar.<br />
2. Bentuk DIPT bersepatu, mempunyai 2 (dua) bentuk yaitu bentuk L dan bentuk T terbalik. Bentuk L dipergunakan untuk menahan tanah dengan sudut gaya sedan (sesuai perhitungan), sedangkan bentuk T terbalik biasanya digunakan untuk menahan tanah dengan gaya yang besar.<br />
<br />
f. Rekayasa Penanaman<br />
Konstruksi pada penanaman pohon terbagi dalam beberapajenis, yaitu<br />
• rekayasa penanaman pohon besar,<br />
• rekayasa penanaman pohon perdu,<br />
• rekayasa penanaman tanaman hiss, dan<br />
• rekayasa penanaman tanaman rumput.<br />
<br />
Rekayasa penanaman dapat dilihat dari tempat peletakannya, yaitu<br />
1. penanaman pada permukaan tanah,<br />
2. ,penanaman pada tempat khusus, antara lain bak tanaman dan pot tanaman, dan<br />
3. penanaman pada permukaan air.<br />
<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam rekayasa penanaman adalah<br />
1. kondisi tanaman yang akan ditanam,<br />
2. metode penanaman,<br />
3. kondisi tanah/media tanah, dan<br />
4. pasca penanaman.<br />
<br />
1. Kondisi tanaman yang akan ditanam<br />
Kondisi tanaman yang hendak ditanam perlu dijaga kesehatannya. Tajuk tanaman harus dikurangi dan diikat agar tidak rusak pada saat penanaman. Pengurangan tajuk tanaman berguna untuk mempermudah<br />
saat penanaman, memperkecil kebutuhan makanan bagi tanaman, dan mempermudah penyesuaian terhadap lokasi tempat yang baru.<br />
<br />
2. Metode penanaman<br />
Metode penanaman harus memenuhi standaryang telah ditetapkan. Pohon yang akan ditanam di permukaan tanah perlu dipertimbangkan ukuran dari lubang peletakan akar tanaman. Besaran lubang tanaman disesuaikan dengan kondisi besaran tanaman pada saat ditanam. Biasanya kedalaman lubang sekitar 1 (satu) meter dengan ukuran 1 x 1 meter. Agar tanaman dapat tumbuh dan menyesuaikan diri pada tempat tumbuh yang baru, maka perakaran harus diberikan rangsangan dengan memberikan pupuk kandang yang disatukan dengan media penutup lubang.<br />
3. Kondisi tanah/media tanah<br />
Tanah tempat tanaman hidup harus diperhatikan pH (derajat keasamannya). Melalui pemeriksaan di laboratorium dapat diketahui kondisi pH tanah. Nilai pH tanah yang normal adalah 7. Bila kurang dari 7, maka tanah tersebut mempunyai reaksi tanah asam, agak asam, atau sangat asam. Untuk menormalkannya perlu ditambahkan kapur dolomityang ditaburkan pada tanah tersebut. Sedangkan bila pH tanah menunjukkan nilai di atas 7 maka tanah mempunyai reaksi tanah basa, agak basa, atau sangat basa. Untuk menormalkannya perlu ditambahkan belerang yang ditaburkan di atas tanah tersebut. Namun perlu diketahui ada beberapajenis tanaman yang dapat tumbuh di bawah atau di atas pH normal. Sebagai contoh, tanaman teh, memerlukan pH 5. Tanaman Azalea memerlukan pH di atas 7.<br />
4. Pasca penanaman<br />
Setelah penanaman pohon selesai dilakukan perlu diberikan steger atau penahan tegak tanaman. Peletakan steger perlu pula memperhatikan letak akar dari pohon yang ditanam. Steger dapat dibuat dari kayu dolken, bambu, atau kawat penahan. Ketinggian steger tanaman adalah 1/3 dari tinggi tanaman yang ditanam. Agar steger tidhk merusak batang tanaman, maka diperlukan karet atau bahan pembungkus lunak yang melindungi batang pohon dari ikatan steger.<br />
<br />
<b>3. Sistem Utilitas dalam Lansekap<br />
</b>Yang dimaksud dengan utilitas lansekap atau sarana penunjang dalam suatu sistem rekayasa lansekap antara lain sebagai berikut.<br />
<br />
a. Sistem Irigasi Penyiraman<br />
Sistem irigasi penyiraman bagi suatu rancangan lansekap dipandang penting, mengingat kebutuhan air sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup tanaman dan sangat membantu dalam pemeliharaan tanaman. Penyiraman dapat dilakukan secara manual ataupun secara mekanik. Secara manual dimaksudkan dengan mengambil air dari sumber air dan disiramkan dengan menggunakan tenaga manusia. Sedangkan sistem mekanik, yaitu memanfaatkan teknologi irigasi dan pompanisasi.<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan sistem penyiraman antara lain:<br />
1. tersedianya sumber air,<br />
2. kekuatan daya dorong air,<br />
3. sistem perpipaan,<br />
4. peletakan titik keran air (outlet), dan<br />
5. sistem keran air.<br />
<br />
1) Tersedianya sumber air<br />
Sumber air dapat diperoleh dari dalam tanah dengan mempergunakan pompa ataupun diperoleh dari sumber air yang telah tersedia di lapangan. Kedalaman air tanah akan mempengaruhi jenis dan kapasitas pompa penyedot air.<br />
Beberapa jenis pompa antara lain pompa di atas tanah (centrifugal pump) dihubungkan dengan pipa untuk mencapai sumber air, pompa submersible (pompa yang langsung berhubungan dengan air, tanpa pipa penyedot), dan pompa turbin (turbine pumps).<br />
Sumber air dapat dicari dan ditempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan daerah pemeliharaan. Untuk mengurangi beban tenaga listrik,<br />
air dapat terlebih dulu ditampung pada tangki air (water tank) yang ditempatkan pada ketinggian tertentu di atas muka tanah. Dengan demikian penyiraman dilakukan dengan memanfaatkan daya gravitasi bumi.<br />
<br />
2) Sistem perpipaan<br />
Unsur lain yang penting dari sistem irigasi lansekap adalah perpipaan.<br />
Dari segi bahan, pipa dikenal antara lain pipa besi (iron pipe) dan pipa plastik (pvc pipe). Pipa PVC dianggap lebih balk karena dapat menahan karat, mudah dibentuk dan disambung. Kelemahannya mudah pecah dan rusak. Besaran dan ketebalan lubang pipa akan mempengaruhi tekanan dan volume keluaran air yang diinginkan. Diperlukan perhitungan dalam menentukan volume air yang dihasilkan. Semakin dekat dengan sumber air, penggunaan ukuran lubang pipa semakin besar. Semakin dekat dengan lubang outlet lubang pipa semakin kecil. Sesuai standar ukuran lubang pipa terdiri dari ukuran (dalam inci) adalah 0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 2; 3; 4; 6. Untuk penyambungan dikenal adanya Elbow, Tee, dan Kee.<br />
<br />
3) Keran air<br />
Outlet air penyiraman dapat diatur dengan menentukan bentuk dan sistem yang diinginkan. Berbagai jenis keran air penyiraman antara lain, keran biasa, keran pith (pith krant), dan keran springkel (sprinkle krant).<br />
Keran biasa akan menghasilkan keluaran air hanya satu tempat sehingga daerah penyiraman sangat terbatas dan diperlukan selang untuk memperpanjang jarak siram. Sedangkan sistem springkel keluaran air dapat berputar secara otomatis hingga daerah siraman bertambah lugs dan melebar.<br />
<br />
b. Sistem Penerangan Luar (Outdoor Lighting System)<br />
Perancangan desain lansekap tanpa disertai pemikiran tentang penerangan ruang luar belumlah lengkap. Ruang luar yang dirancang tidak hanya dapat dimanfaatkan pada siang hari namun perlu dipikirkan pemanfaatan di malam hari.<br />
Beberapa faktoryang perlu diperhatikan dalam perancangan lansekap guna penerangan luar, yakni<br />
a. peletakan jaringan kabel,<br />
b. peletakan titik lampu/titik penerangan, dan<br />
c. bentuk dan jenis lampu.<br />
<br />
a. Peletakan jaringan kabel<br />
Kabel agar diusahakan diletakkan di dalam suatu jaringan bawah tanah yang terlindung dari gangguan perakaran tanaman. Dalam hal sistem jaringan kabel ini agar diperhatikan antara lain:<br />
1. panel pembagi arus listrik dari sumber penerangan (PLN),<br />
2. boks sekring guna pengamanan arus listrik,<br />
3. penggunaan jenis kabel (khusus untuk kabel penerangan luar dapat dipergunakan jenis NYM atau khusus),<br />
4. ukuran besaran dan ukuran kabel (sesuai kebutuhan kekuatan arus listrik yang diinginkan),<br />
5. sistem jaringan (paralel atau Seri), dan<br />
6. pengamanan sambungan antarkabel.<br />
<br />
Untuk mengurangi biasa pemakaian lampu penerangan luar dapat dipergunakan automatic switch solarce//(Iampu akan nyala di malam hari dan padam di siang hari).<br />
Untuk penerangan luar ini perlu dilakukan koordinasi dengan ahli Mekanikal Elektrikal (ME).<br />
b. Peletakan titik lampu<br />
Titik lampu perlu dipikirkan dari segi peletakannya. Peletakan lampu harus sesuai dengan tujuan desain yang diinginkan. Walaupun fungsi lampu berguna untuk menghasilkan cahaya penerangan, namun aspek penekanan cahaya dapat didesain oleh perancang. Hal yang perlu dipikirkan adalah<br />
1. peletakan cahaya lampu guna keperluan keamanan,<br />
2. peletakan lampu guna menghasilkan efek cahaya yang diinginkan terhadap suatu ruang (cahaya dapat menghasilkan bayang¬bayang guna pembentukan desain ruang luar tergantung dari sudut datangnya cahaya lampu), dan<br />
3. peletakan cahaya lampu untuk memfokuskan suatu objek.<br />
<br />
c. Bentuk dan jenis lampu<br />
Saat ini sudah tersedia berbagai bentuk jenis dan model lampu yang telah dihasilkan oleh produsen. Namun penggunaannya mesti disesuaikan dengan tujuannya. Secara garis besarjenis lampu dapat dibagi dalam 3 kategori, yakni sebagai berikut.<br />
1. Lampu dengan titik cahaya di atas tinggi manusia, misalkan lampu jalan dan lampu pedestrian. Dengan ketinggiannya maka cahaya yang dihasilkan akan menerangi daerah yang lebih luss.<br />
2. Lampu dengan titik cahaya di bawah tinggi manusia, misal lampu taman dan ornamen lampu. Lampu jenis ini akan menghasilkan cahaya yang mengarah pada suatu fokus. Agar cahaya tidak langsung menuju ke mata, maka desain lampu hampir kebanyakan diberikan penutup.<br />
3. Lampu sorot (spot light), untuk menghasilkan cahaya yang langsung mengarah ke suatu objek yang ingin ditonjolkan.<br />
<br />
<b>4. Gambar-Gambar Kerja</b><br />
Suatu hal yang penting dalam desain lansekap adalah membuat gambar kerja yang menjadi patokan dalam pelaksanaan konstruksi/ pembangunan di lapangan. Gambar kerja ini harus memberikan informasi yang jelas terutama dari segi bentuk desain dan ukuran (tinggi, panjang, dan lebar), penggunaan skala yang baku, jenis bahan/material yang dipakai, simbol-simbol konstruksi, dan kejelasan lokasi di lapangan.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">moga ini bisa bermanfaat ......!!! </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
Thyyo Siddiq Rahmanahttp://www.blogger.com/profile/03328374119919760083noreply@blogger.com4