Jumat, 29 November 2013

TADAO ANDO



Lahir di distrik Minato, Osaka sebagai putra kembar. Dibesarkan kakek dan nenek dari pihak ibu di distrik Asahi, nama keluarga Ando diperolehnya dari keluarga ibunya. Adik kembarnya bernama Takao Kitayama, memiliki perusahaan konsultan dan desain,Kitayama & Company di Tokyo. Arsitek Kōjirō Kitayama berkolaborasi dengan Peter Eisenman adalah adik bungsunya.

Ando pernah kuliah malam hari di Jurusan Arsitek Osaka Institute of Technology Junior College namun tidak sampai selesai. Great Ando adalah nama ring sewaktu menjadi petinju profesional. Uang hadiah dari bertinju dipakainya untuk mengembara ke Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia.

Arsitektur sering dikatakan dipelajarinya secara otodidak dengan membaca buku dan mengamati karya-karya arsitektur dalam perjalanannya di banyak negara. Walaupun demikian, setelah lulus dari sekolah menengah teknik, Ando pernah berkuliah di sekolah seni Setsu Mode Seminar yang didirikan Setsu Nagasawa. Selain itu, ia pernah bekerja di sebuah biro arsitek, serta mengikuti kursus interior secara tertulis. Sebelum mendesain bangunan, Ando pernah menangani interior sejumlah kafe di wilayah Kansai.

Pada tahun 1969, Ando mendirikan biro arsitek Tadao Ando Architects & Associates di Osaka. Kantornya banyak menerima pesanan bangunan rumah tinggal. Karya-karya awalnya termasuk Kebun Mawar di distrik Ikuta, Kobe (1977) dikerjakan bersamaYasuhiro Hamano dari Team Hamano. Penghargaan Institut Arsitek Jepang diterimanya untuk desain rumah tinggal sederhana di Osaka, Sumiyoshi no Nagaya (Azuma House) pada tahun 1979. Sejak itu pula, Ando mengembangkan gaya arsitektur berupa bentuk-bentuk geometris dari beton ekspose tanpa finishing.

Pada tahun 1980-an, karya Ando terus bermunculan di wilayah Kansai (termasuk Kitano Ijinkan di Kitano-chō, Kobe, dan kawasan Shinsaibashi, Osaka), pusat perbelanjaan, kuil, serta gereja. Bangunan fasilitas publik dan museum seni banyak dihasilkannya pada tahun 1990-an. Ando juga diundang sebagai profesor tamu di luar negeri, seperti di Universitas Yale (1987), Universitas Columbia (1988), Universitas Harvard (1889), dan Universitas South California (2002). Sejak tahun 1997, Ando menjadi dosen di Fakultas Teknik Universitas Tokyo, dan setelah pensiun mendapat gelar Profesor Emeritus (2003), serta gelar Tokubetsu eiyo kyōju (Profesor Kehormatan Luar Biasa Universitas Tokyo) pada tahun 2005.

"Dalam semua karya saya , cahaya merupakan faktor pengendali penting , " kata Ando . " Saya membuat ruang tertutup terutama melalui dinding beton tebal . Alasan utama adalah untuk menciptakan tempat bagi individu , sebuah zona untuk diri sendiri dalam masyarakat . Ketika faktor-faktor eksternal dari lingkungan kota membutuhkan dinding tanpa bukaan , interior harus menjadi yang utama dan memuaskan . "
Dan lebih jauh tentang masalah dinding , Ando menulis , " Pada saat dinding mewujudkan kekuatan yang berbatasan dengan kekerasan . Mereka memiliki kekuatan untuk membagi ruang , mengubah bentuk tempat , dan membuat domain baru . Dinding adalah elemen paling dasar dari arsitektur , tetapi mereka juga bisa menjadi yang paling memperkaya. "
" Hal-hal seperti cahaya dan angin hanya memiliki arti ketika mereka diperkenalkan dalam rumah dalam bentuk terputus dari dunia luar . Saya membuat urutan arsitektur berdasarkan geometri kotak , lingkaran, segitiga dan persegi panjang . Saya mencoba untuk menggunakan kekuatan di daerah di mana aku membangun , untuk mengembalikan rumah dan kesatuan antara alam ( cahaya dan angin ) yang hilang dalam proses modernisasi rumah Jepang selama pertumbuhan cepat tahun lima puluhan dan enam puluhan . "

John Morris Dixon dari Progresif Arsitektur menulis pada tahun 1990 : "  “The geometry of Ando’s interior plans, biasanya melibatkan sistem persegi panjang memotong melalui oleh dinding melengkung atau miring , dapat melihat pada pandangan pertama agak sewenang-wenang dan abstrak . Apa yang kami temukan dalam bangunan yang sebenarnya adalah disesuaikan dengan hunian manusia . " Lebih lanjut, ia menjelaskan karya Ando sebagai reductivist , tetapi " ... efek bukan untuk menghalangi kita dari kekayaan sensorik . Jauh dari itu Seluruh bangunan tampaknya ditujukan untuk memusatkan perhatian kita pada hubungan volume -nya cukup, permainan cahaya di dinding, dan urutan prosesi ia berkembang. "

Ando menceritakan bahwa ia menemukan sebuah buku tentang Le Corbusier di sebuah toko buku bekas di Osaka . Perlu waktu beberapa minggu untuk menyimpan cukup uang untuk membelinya . Begitu di tangannya , Ando berkata , " Aku menelusuri gambar-gambar dari periode awal berkali-kali bahwa semua halaman menjadi hitam . Dalam pikiran saya , saya cukup sering bertanya-tanya bagaimana Le Corbusier akan berpikir tentang proyek ini atau itu "Ketika ia mengunjungi Marseilles , Ando ingat mengunjungi Corbu’s Únite d’Habitation , dan menjadi tertarik dengan penggunaan dinamis beton . Meskipun beton (bersama dengan baja dan kaca ) adalah bahan favorit Ando , dia telah menggunakan kayu dalam beberapa proyek langka , termasuk untuk jepang Pavilion Expo '92 di Spanyol .

Beton Ando sering disebut sebagai “smooth-as-silk.” Dia menjelaskan bahwa kualitas konstruksi tidak bergantung pada campuran itu sendiri , tetapi lebih pada bentuk kerja ke beton yang di cor . Karena tradisi arsitektur kayu " di Jepang , tingkat kerajinan pertukangan sangat tinggi .

Meskipun Ando memiliki preferensi untuk beton , itu bukan bagian dari tradisi bangunan Jepang . " Kebanyakan rumah Jepang dibangun dengan kayu dan kertas , " ia menjelaskan , " termasuk saya sendiri . Saya telah tinggal di sana sejak aku masih kecil . Hal ini seperti gua saya , saya sangat nyaman di sana . " Dia menjelaskan bahwa dia adalah anak sulung laki-laki kembar . Ketika ia berumur dua tahun, diputuskan bahwa nenek dari pihak ibu akan membangkitkan dia , dan ia diberi namanya , Ando . Mereka pertama kali tinggal di dekat pelabuhan Osaka sebelum pindah ke mana dia tinggal saat ini .


Berikut ini merupakan karya-karya dari Tadao Ando:




















Kamis, 10 Oktober 2013

Teori Tentang Bentuk Arsitektural

“Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang …. Bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar (eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974


Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu dapat mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan-cara dalam menyusun dan mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi tiga-dimensi, maka wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang mewujudkan penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang membatasi suatu gambar atau bentuk,

2.1 Wujud
Sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga merupakan aspek utama di mana bentuk-bentuk dapat diidentifikasi dan dikategorikan
Disamping wujud, bentuk memiliki cirri-ciri visual seperti:
    1. Dimensi
Dimensi fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsi dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.
    1. Warna
Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu dalam corak, intensitas dan nada. Warna adalah atribut yang paling menyolok membedakan suatu bentuk dari lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
    1. Tekstur
Adalah kualitas yang dapat diraba dan dapat dilihat yang diberikan ke permukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. Tekstur juga menentukan sampai di mana permukaan suatu bentuk mementulkan atau menyerp cahaya dating.

2.2. Sifat-sifat Bentuk
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan komposisi unsure-unsurnya:
  1. Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
  1. Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatny.
  1. Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia
Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya:
  • Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
  • Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
  • Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.
  • Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.

2.3. Wujud
wujud memperlihatkan sisi luar karakteristik suatu bidang atau konfigurasi permukaan suatu bentuk runang. Wujud merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal, mengindentifikasi dan mengkategorikan gambar-gambar dan bentuk-bentuk tertentu. Persepsi kita terhadap suatu wujud sangat tergantung pada tingkat ketajaman visual yang terlihat sepanjang kontur yang memisahkan suatu gambar dari latar belakangnya atau antara suatu bentuk dan daerahnya.

Dalam arsitektur, kita berkonsentrasi dengan wujud-wujud dari:
  • Bidang lantai, dinding dan langit-langit yang membatasi ruang
  • Bukaan-bukaan jendela dan pintu di dalam ruang tertutup.
  • Baying-bayang (silhouette) dan kontur bentuk-bentuk bangunan.

2.3.1. Wujud Dasar
secara psikologis manusia secara naluriah akan manyederhanakan lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung mengurangi subyek utama dalam daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan dimengerti.

Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.
  • Lingkaran        : sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap
  sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.
  • Segitiga            :  sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut.
  • Bujur sangkar  : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama panjang dan empat
                                buah sudut siku-siku.





A. Lingkaran
Lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersuduat lainnya disekitar bentuk lingkaran atau menempatkan suatu unsure menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.
Komposisi dari lingkaran bisa mencapai titik:
v  Netral,                         
v  Stabil
v  Tidak stabil
v  Seimbang
v  Terpusat sendiri
v  Dinamis
v  Diam ditempat



B. Segitiga
Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cederung jatuh ke salah satu sisinya






C. Bujur Sangkar
Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.



2.4. Bentuk Pejal Dasar
“ ….Kubus, kerucut, bola, silinder dan peramida adalah bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat penting: kesan bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas bagi kita serta tanpa keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-bentuk yang indah, bahkan bentuk-bentuk yang paling indah” Le-Corbusier

Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda, teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus. Dalam konteks ini, istilah pejal (solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tigadimensi
  1. Bola:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah setengah lingkaran pada garis tengahnya, di mana jarak semua titik pada permukaan terhadap pusatnya adalah sama. Bola adalah bentuk yang terpusat dan memiliki konsentrasi (pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya lingaran yang merupakan bentuk dasarnya, bola mempunyai titik pusat dan pada umumnya stabil dalam lingkungannya. Bola cenderung menggelinding jika diletakkan pada suatu bidang miring. Dilihat dari sudut manapun juga, wujud bola selalu tampak sama.
  1. Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika sumbunya dicondongkan.
  1. Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti halnya silinder,  kerucut merupakan bentuk yang sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.
  1. Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu titik. Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh karena semua permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar, maka piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya. Lain halnya dengan kerucut yang berkesan lembut, piramida secara relative adalah bentuk yang berkesan keras dan bersudut.
  1. Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut, kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus merupakan bentuk yang sangat mudah dikenali.

2.5. Bentuk-bentuk beraturan dan tidak beraturan
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan

Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.

Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya  tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.

Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan



2.6. Perubahan bentuk
Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan elemen-elemennya.
  1. Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai  anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.
  1. Perubahan dengan Pengurangan
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.
  1. Perubahan dengan Penambahan:
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.

2.7. Perubahan Bentuk
  • Sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips dengan cara memperpanjang salah satu sumbunya.
  • Sebuah pyramid dapat diubah bentuknya dengan merubah dimensi dasarnya, modifikasi ketinggian puncaknya atau dengan memindahkan kedudukan titik puncak keluarnya dari sumbu vertical yang normal
  • Sebuah kubus dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang prismatic dengan memperpendek atau memperpanjang tinggi, lebar, ataupun tebalnya.






2.8. Bentuk yang dikurangi
Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam bentuk-bentuk yang dapat dilihat dalam batas pandangan. Apabila sebagian dari bentuk pejal utama tersebut tersembunyi dari pandangan kita, kita cenderung melengkapi bentuknya dan memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena secara naluriah benda tersebut akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-bentuk beraturan yang volumenya hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak lengkap. Kita menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang dikurangi. Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.

Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.

Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk tersebut dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara drastis mengubah profilnya.

Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “ yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?

Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan horizontal.



2.9. Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.

Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih adalah:
  1. Gaya tarik ruang
Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material
  1. Hubungan antar sisi
Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.
  1. Hubungan antar permukaan bidang
Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain
  1. Ruang-ruang yang saling terkait
Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual

Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik konfigurasi keseluruhannya.
  1. Bentuk Terpusat
Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominant yang berada tepat di pusatnya
  1. Bentuk Linier
Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris
  1. Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial.
  1. Bentuk Cluster.
Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual.
  1. Bentuk Grid
Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-grid tiga dimensi.




2.10. Bentuk Terpusat
Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi sebuah titik didalam ruang, atau menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghormatan, atau untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.


2.11. Bentuk Linier
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah diding atau jalan.
  • Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak.
  • Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.
  • Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
  • Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
  • Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.




2.12. Bentuk radial
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lenga radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan radial dapat membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat pandangan perspektif.



2.13. Bentuk kelompok (cluster)
Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:
    1. Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk yang lebih besar
    2. Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
    3. Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam berbagai bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan social budaya, pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam konteks keseluruhan penataan.
2.14. Bentuk grid
Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis grid itu sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar. Karena kesamaan demensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang dan mendalam.
Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang dapat diorganisir secara visual.





2.15. Penggabungan bentuk geometri
Apabila dua buah bentuk yang berbeda geometri atau berlawanan orientasinya dan saling menembus batas masing-masing. Maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan supermasi dan dominasi secara visual. Pada situasi semacam ini, bentuk-bentuk berikut ini dapat berkembang:
  1. kedua bentuk dapat menghilangkan identitas masing-masing dan bersatu menciptakan suatu bentuk komposit yang baru.
  2. Salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain secara keseluruhan di dalam ruangnya.
  3. Kedu bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas masing-masing dan bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.
  4. Kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsure ketiga yang memiliki geometri serupa dengan salah satu bentuk asalnya.
Bentuk-bentuk yang berbeda dalam hal geometri atau orientasi mungking tergabung dalam suatu organisasi tunggal untuk beberapa alas an sebagai berikut:
    • Untuk menampung atau menekankan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari ruang interior dan bentuk eksterior.
    • Utnuk menunjukkan kepentingan fungsional atau simbolis dari suatu betntuk atau ruang di dalam konteksnya.
    • Untuk menciptakan suatu bentuk komposit yang menggabungkan geometri-geometri kontras kepada organisasi terpusatnya.


    • Utnuk mengarahkan suatu ruang terhadap suatu arah tertentu di dalam tapak bangunan.
    • Untuk membentuk volume ruang yang jelas dari suatu bentuk bangunan.
    • Untuk menunjukkan dan menegaskan bermacam-macam system konstruksi atau mekanik yang berada di dalam sebuah bentuk bangunan

    • Untuk memperkuat kondisi local yang simetris dalam suatu bentuk bangunan.
    • Untuk menanggapi geometri-geometri yang berbeda topografi, tumbuh-tumbuhan, batas-batas tapak, atau struktur-struktur yang sudah ada di lapangan
    • Untuk memanfaatkan jalur gerak yang sudah ada pada suatu tapak bangunan.
Bentuk penggabungan dua bentuk diantaranya:
1.      lingkaran dan bujur sangkar
2.      grid yang diputar







Senin, 17 Juni 2013

KONSEP DESAIN ARSITEKTUR



Salam Arsitek!
Kali ini saya coba share mengenai konsep desain dalam arsitektur, soalnya banyak temen-temen khususnya junior-junior masih menanyakan “apa itu konsep desain arsitektur?” ya sudah berhubung waktu sempit karena banyak tugas studio tanpa basa-basi langsung saja di baca di bawah ini.

Apakah yang dimaksud dengan Konsep Desain Arsitektur?
Konsep adalah langkah yang paling sulit dalam proses desain. Konsep akan memandu semua keputusan desain masa depan Kamu. Konsep diungkapkan melalui sketsa dan pernyataan. Sebuah sketsa abstrak dapat mengekspresikan konsep utama yang ingin Kamu ikuti. Gambar dan contoh proyek lain dapat digunakan untuk mengekspresikan citra yang Kamu inginkan.  

The Concept Vision
Konsep mengintegrasikan Site, Program dan Formulir sesuai dengan ide holistik atau visi. Ini berarti mengkomunikasikan keinginan desainer arsitektur untuk berkomunikasi dengan pengguna dan orang yang melihat karya arsitektur. Ini akan memberikan gambar, landmark dan tempat. Proyek ini seperti sebuah cangkir yang berisi kopi! Cangkir adalah site sementara kopi adalah program.Konsep memberi bentuk dan penampilan ke "cangkir" dan rasa "kopi".

Concept Information Sources
Program dan analisis site memberikan kita informasi, pertimbangan dan kondisi yang mempengaruhi keputusan desain kita. Konsep ini memberikan pemahaman yang holistik yang membawa program dan site bersama-sama. Ini akan memberikan solusi untuk persyaratan program, kondisi lokasi dan aspirasi manusia. Bangunan ini akan terlihat oleh masyarakat (pengguna langsung). Sumber konsep dapat dari alam, teknologi, budaya, sastra, seni, site, program, dll. Hal ini dapat secara langsung ataupun tidak langsung (abstrak).

Concept Communication
Konsep tersebut diungkapkan menggunakan sketsa, gambar, teks dan komunikasi lisan. Semua keterampilan ini diperlukan untuk konsep secara jelas dipahami dan diterima.

Presentation of Concept
Digital - menggunakan presentasi PowerPoint komputer. Kamu dapat memindai sketsa Kamu dan memasukkan foto dan gambar dari ide-ide Kamu. Gunakan semua gambar yang diperlukan yang dapat mengkomunikasikan konsep Kamu.
Manual - menggunakan satu papan untuk menggambarkan gambar dan gambar yang diperlukan untuk menggambarkan konsep Kamu. 

Bagaimana proses desain?
Proses perancangan struktur bangunan, ruang atau biasanya terdiri dari tahap desain. Hal ini penting untuk memahami dan mengingatkan diri Kamu dari fase ini, perlu diingat persis apa yang Kamu capai. 


1 - Analisis Site
Tahap Analisis Site harus menangani pemilihan konsep Kamu. Ini mencakup topik "relevan" seperti: topografi, iklim, jalan matahari, angin, view (ke dan dari), akses, bangunan, dll

• Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll
• Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dll
• Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll
• Akses
• penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya

Parkir merupakan masalah yang sangat penting, terutama di bagian dunia di mana transportasi yang lebih tergantung pada mobil daripada angkutan umum.Dan, jenis proyek (stasiun layanan di jalan raya) hanya dapat diakses oleh mobil.Area parkir akan menjadi titik awal untuk akses masyarakat terhadap proyek tersebut. Site Plan akan menggambarkan bagaimana Kamu menyelesaikan akses dan masalah parkir. 


2 - Analisis Program
Waktu yang paling efektif untuk melakukan perubahan adalah selama pemrograman. Ini fase proyek adalah waktu terbaik bagi pihak yang berkepentingan untuk mempengaruhi hasil proyek.

Fungsi dinyatakan sebagai nama kamar atau ruang. Mereka juga diidentifikasi sebagai daerah yang dibutuhkan untuk mengakomodasi fungsi tersebut. Mereka kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk untuk membantu kita membandingkan secara visual ukuran satu sama lain.

Efisiensi Bangunan
Pemrograman adalah kegiatan menentukan "Program", atau seperangkat kebutuhan bahwa bangunan harus memenuhi. Setiap proyek terdiri dari beberapa daerah "ditugaskan" untuk fungsi-fungsi tertentu. Daerah ini biasanya dinyatakan dan diidentifikasi oleh buku klien atau data. (Neufert, Time Saver Standard, dll)


Daerah yang belum ditetapkan sangat substansial persen dari luas bangunan.Rasio Efisiensi gedung bervariasi secara signifikan untuk jenis bangunan yang berbeda. Jika dicatat secara tidak benar, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada pembangunan kualitas proyek.Memperkirakan jumlah besaran ruang yang akan diperlukan untuk memperhitungkan masing-masing dari fungsi ruang, termasuk:

• Ruang Sirkulasi
• Dinding
• Mechanical and electric rooms
• Istirahat kamar
• dll.

Hubungan
Hubungan antara fungsi diilustrasikan sebagai diagram bubble tanpa mempertimbangkan ukuran ruang. Tahap kedua adalah untuk menggambarkan hubungan menggunakan ukuran sebenarnya dari fungsi. Tahap ketiga adalah untuk mendistribusikan fungsi di site menurut diagram bubble mereka yang disebut "Zonasi".
  

3 - Sintesis
Sintesis mengacu pada kombinasi dari dua atau lebih entitas yang bersama-sama membentuk sesuatu yang baru. Dalam Desain Arsitektur ini berarti "mensintesis" "kondisi site, persyaratan program dan prinsip-prinsip bentuk pada entitas di bawah bimbingan dari" konsep. " 




4 - Tahap Skema Desain
Setelah menetapkan program untuk sebuah proyek, fokus dalam proses desain arsitektur bergeser dari apa masalahnya bagaimana untuk memecahkan masalah tersebut. Selama skematik desain, fokusnya adalah pada "skema", atau desain tingkat tinggi secara keseluruhan. Di sini, detail kecil harus diabaikan untuk fokus yang bukan pada menciptakan solusi yang koheren yang mencakup proyek secara keseluruhan. 


5 - Tahap Desain Pengembangan
Selama tahap pengembangan desain proses desain arsitektur, skema ini disempurnakan menjadi desain akhir. Pada tahap sebelumnya, fokus telah di proyek secara keseluruhan. Selama Pengembangan Desain, menjadi penting untuk memberikan perhatian individual untuk setiap aspek, setiap ruang dan setiap detail proyek. 




6 – Tahap Gambar Konstruksi
Pada tahap ini proses desain arsitektur, fokus bergeser dari desain untuk mengkomunikasikan desain dan menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk konstruksi. 


Pemahaman kita tentang segala aspek membantu kita merancang bangunan yang baik. Hal tersebut meliputi Psikologi (individu), Sosiologi (kelompok), Perilaku (individu dan kelompok), Antropologi (budaya) dan Sejarah (peradaban). Itu sebabnya tanggung jawab kita sebagai arsitek yang luar biasa karena produk Kita mempengaruhi orang-orang, masyarakat dan budaya.

Gambar
Gambar yang digunakan untuk mengekspresikan proyek termasuk:

• Site Plan (Layout)
• Gambar Rencana
• Potongan
• Ketinggian
• Detail
• 3-D (perspektif, aksonometri, isometrics)
• Model 

Demikianlah posting kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Kalau ada kesalahan mohon kritik & saran, maklum lah masih belajar :D
jangan lupa komennya ya.
Wassalam!